Jumat 24 Apr 2020 01:50 WIB

Kegiatan Pertanian di Sleman Tetap Berjalan Selama Pandemi

Para petani menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketika bercocok tanam

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih
Pekerja membajak sawah menggunakan traktor. Para petani menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketika bercocok tanam. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Pekerja membajak sawah menggunakan traktor. Para petani menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketika bercocok tanam. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, memastikan kegiatan pertanian tetap berlangsung meski terjadi pandemi Covid-19. Hal itu dipastikan setelah ia melaksanakan kunjungan ke lahan pertanian padi yang ada di Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.

Ia menekankan kegiatan-kegiatan pertanian memang tetap akan berlangsung di tengah-tengah merebaknya pandemi Covid-19. Sebab, dari kegiatan-kegiatan pertanian itu ketahanan pangan di Kabupaten Sleman terus diwujudkan.

Baca Juga

Menurut Sri, walaupun terdapat anjuran untuk tetap di rumah namun kegiatan menanam padi mau tidak mau tetap perlu dilakukan langsung atau turun ke sawah. Ia menegaskan yang paling penting tetap memperhatikan aspek pencegahan Covid-19.

"Di antaranya, menjaga jarak dan memakai masker. Jadi meskipun kita sedang perang melawan Covid-19, waktunya panen tetap panen, waktunya menanam tetap menanam, nandur sing dipangan, mangan sing ditandur," kata Sri, Kamis (23/4).

Sri berpendapat petani-petani yang melakukan aktivitas di sawah sudah memahami langkah-langkah pencegahan Covid-19. Dengan demikian ketika kunjungan terlihat banyak yang sudah menggunakan masker dan menjaga jarak.

Bahkan, sudah terdapat petani-petani yang melaksanakan pembagian waktu agar meminimalisir terjadinya kerumunan. Setelah dari Kecamatan Tempel, Sri melakukan kunjungan ke kelompok tani Ngudi Makmur di Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah.

Pada kesempatan itu, Sri memimpin pengendalian dan pembasmian hama wereng batang coklat di lahan warga. Koordinator Regu Pengendali Hama Tanaman (RPT), Suharno, mengatakan pengendalian hama dilakukan dengan menyemprotkan agensia hayati.

Itu merupakan cairan nonkimia yang tidak berbahaya, baik bagi tanaman maupun bagi masyarakat. Menurut Suharno, pengendalian dan pembasmian hama dilakukan demi menjaga ketahanan tanaman tetap aman sehingga dapat dipanen dengan baik. "Tujuannya sama yaitu mewujudkan ketahan pangan di Kabupaten Sleman," ujar Suharno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement