REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mencatat ada penambahan 15 kasus positif Covid-19 hingga Kamis (23/4). Sehingga total kasus positif Covid-19 di Bali 167 orang.
"Jumlah yang terkonfirmasi positif masih didominasi imported case yakni dari sahabat-sahabat kita yang ada riwayat perjalanan keluar negeri 11 orang, dari daerah terjangkit satu orang, dan tiga orang transmisi lokal," kata Dewa Indra saat memberikan keterangan pers, di Denpasar, Kamis.
Dewa Indra mengemukakan, dari 167 orang yang positif Covid-19 di Provinsi Bali, tercatat WNA delapan orang dan WNI 159 orang. Dari 159 orang WNI, menurut Dewa Indra, tempat terinfeksinya ada 127 orang yang terinfeksi secara imported case, artinya terjangkit karena ada riwayat perjalanan keluar negeri atau ke daerah terjangkit di Tanah Air.
"Dari 127 kasus imported case, 106 orang merupakan Pekerja Migran Indonesia dan 21 orang non-PMI, serta 32 orang terinfeksi melalui transmisi lokal," ujar birokrat yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Meskipun ada penambahan 15 kasus positif, Dewa Indra pun menyampaikan ada kabar baik bahwa ada penambahan sebanyak delapan orang yang sembuh dari Covid-19. Lima orang yang sembuh di antaranya merupakan Pekerja Migran Indonesia dan tiga orang yang sebelumnya positif Covid-19 karena transmisi lokal.
Dengan demikian, jumlah akumulatif yang sembuh menjadi 55 orang. Sedangkan yang meninggal secara akumulatif ada empat orang (dua WNA dan dua WNI).
"Yang meninggal, astungkara hari ini dilaporkan nihil, semoga tidak ada penambahan," ucapnya.
Dewa Indra kembali mengingatkan masyarakat Bali untuk mewaspadai kasus penularan melalui transmisi lokal karena banyak juga mereka yang positif tetapi tidak menunjukkan gejala atau indikasi sakit. Seperti halnya sejumlah PMI positif Covid-19 yang dirawat di tempat karantina.
"Mereka sehat walafiat, tubuhnya segar bugar, tetapi hasil uji PCR-nya positif. Kalau di masyarakat ada seperti itu, bukan tidak mungkin akan menginfeksi orang lain," kata pria asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika