REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, Ilham Chaidir, menegaskan pihaknya tidak menenutup semua layanan. Akan tetapi, rumah sakitnya hanya membatasi layanan poli rawat jalan non-Covid-19 untuk beberapa poli sesuai dengan surat edaran Kementerian Kesehatan.
"Pembatasan layanan rawat jalan di poli non-Covid ini dilakukan secara bertahap," kata Ilham melalui pernyataan tertulisnya, di Kota Bogor, Rabu.
Menurut Ilham, pembatasan layanan poli rawat jalan non-Covid ini, karena RSUD Kota Bogor disiapkan menjadi rumah sakit khusus untuk pasien Covid-19 di Kota Bogor. Kalaupun nantinya RSUD telah ditetapkan sebagai rumah sakit khusus Covid-19, menurut dia, masih ada empat layanan yang tetap beroperasi melayani warga Kota Bogor.
"Layanan cuci darah bagi pasien hemodialisa, layanan hemato onkologi untuk pasien kanker, layanan untuk pasien berpenyakit kronis yang tidak boleh putus obat, serta layanan kegawatdaruratan atau unit gawat darurat tetap buka," ungkap Ilham.
RSUD Kota Bogor memiliki layanan rawat jalan pada 24 poli, klinik layanan hemato onkologi, dan layanan medical check up. Sebanyak 24 poli itu antara lain, poli penyakit dalam, poli kesehatan anak, poli kebidanan dan kandungan, poli penyakit syaraf, poli penyakit kulit dan kelamin, poli penyakit mata, poli penyakit gigi spesialis bedah mulut, poli penyakit gigi sepesialis periodontia, poli bedah ortopedi, poli bedah plastik, dan poli gigi.