Rabu 22 Apr 2020 11:37 WIB

Dua Pasien Meninggal Dikebumikan Pakai Protap Covid-19

Dua pasien dari Kabupaten Halmahera Barat yang meninggal berstatus PDP dan ODP.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Prosesi pemakaman jenazah memakai protokol Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Prosesi pemakaman jenazah memakai protokol Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara (Malut) menyatakan, dua pasien dari Kabupaten Halmahera Barat yang meninggal saat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP) harus dikebumikan menggunakan protap Covid-19.

"Saat keduanya meninggal, maka langsung selesai dari pengawasan dan pemantauan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, dr Alwia Assagaf, Selasa (21/4).

Pada Senin (20/4), seorang pasien berstatus ODP meninggal dunia di RSU Jailolo, Halmahera Barat (Halbar). Diketahui pasien tersebut berjenis kelamin perempuan, warga Desa Hatebicara memiliki riwayat kontak langsung dengan cucunya yang baru saja datang dari Surabaya dan adapula seorang pasien yang meninggal di RSU Tobelo, Halmahera Utara.

Kendati, pasien yang meninggal tersebut, melalui hasil rapid tes negatif, namun dari hasil pemeriksaan memiliki gejala sesak napas dan langsung menjalani pemeriksaan, di mananya hasilnya negative.

Olehnya itu, karena almarhum berstatus ODP, sehingga prosedur pemakaman mengikuti prosedur penanganan Covid-19 setelah pihak RSU berkoordinasi dengan camat serta keluarga almarhum di Desa Hatebicara untuk melakukan pemakaman menggunakan protap Covid-19.

Alwia menambahkan, untuk data perkembangan situasi penanggulangan Covid-19 di Malut pada Selasa (21/4) ini tercatat, orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 162 orang atau terjadi penambahan sebangak 32 kasus, penambahan ini disebabkan adanya hasil penyelidikan epidemiologi terhadap pasien Covid-19 asal Jawa Tengah.

Begitu pula, ada 247 OODP atau terjadi penurunan untuk hari ini, karena dua orang telah selesai masa pemantauannya selama 14 hari, serta enam PDP atau terjadi penambahan satu orang berasal dari Kota Ternate. "Untuk rapid test didapatkan 77 orang reaktif, 32 orang diantaranya berstatus OTG, ODP 25 orang, PDP dua orang dan pelaku perjalanan dari daerah terjangkit sebanyak 17 orang, sedangkan 944 orang dengan hasil nonreaktif," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement