Ahad 19 Apr 2020 09:32 WIB

Okupansi Kereta Jarak Jauh Daop 6 Yogyakarta Turun Drastis

Penumpang kereta jarak jauh Daop 6 Yogyaka tinggal 10 persen.

Petugas khusus kereta api berdiri di dekat rangkaian kereta jarak jauh, di Stasiun Lempuyangan, DI Yogyakakarta, Rabu (1/4/2020). PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta membatalkan 122 perjalanan kereta jarak jauh dan kereta bandara selama bulan April sebagai upaya mendukung langkah Pemerintah mengatasi penyebaran wabah virus Corona (COVID-19)
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Petugas khusus kereta api berdiri di dekat rangkaian kereta jarak jauh, di Stasiun Lempuyangan, DI Yogyakakarta, Rabu (1/4/2020). PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta membatalkan 122 perjalanan kereta jarak jauh dan kereta bandara selama bulan April sebagai upaya mendukung langkah Pemerintah mengatasi penyebaran wabah virus Corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rata-rata okupansi penumpang sejumlah kereta jarak jauh yang masih beroperasi dan melintas di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta di tengah pandemi Covid-19 mengalami penurunan signifikan. Penumpang yang tersisa hanya tinggal sekitar 10 persen.

“Rata-rata okupansi untuk kereta jarak jauh menurun sangat signifikan dan saat ini tersisa sekitar 10 persen. Saat kondisi normal, okupansi bisa mencapai 100 persen,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Ahad (19/4).

Baca Juga

Di wilayah kerja PT KAI Daop 6 Yogyakarta hanya ada empat kereta jarak jauh yang masih operasional melintas tiap hari. Yaitu KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Yogyakarta-Solo Balapan-Surabaya Gubeng-Ketapang.

Selain itu, penumpang yang hendak menuju Jakarta bisa memanfaatkan KA Bima dengan relasi Surabaya Gubeng-Solo Balapan-Yogyakarta-Gambir.

KA Rangggajati melayani penumpang dengan relasi Cirebon-Yogyakarta-Solo Balapan-Surabaya Gubeng-Jember, dan penumpang yang hendak menuju Bandung dapat memanfaatkan KA Kahuripan relasi Blitar-Purwosari-Lempuyangan-Kiaracondong.

“Saat ini masih ada kereta Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta yang dijalankan. Namun, perjalanan kereta tersebut akan dibatalkan mulai Selasa (21/4) hingga 30 April dan bisa dievaluasi kembali sesuai kondisi di lapangan,” katanya.

Sesuai kebijakan untuk mendukung upaya pencegahan penularan virus corona, Eko menyebut, tiket kereta pun hanya dijual 50 persen dari total kapasitas dengan harapan penumpang bisa menerapkan phyiscal distancing.

Selama memanfaatkan moda transportasi kereta api, penumpang juga diwajibkan patuh terhadap berbagai aturan. Khususnya penggunaan masker saat berada di stasiun hingga saat berada di dalam kereta.

“Kami pun tetap melakukan pengecekan terhadap suhu tubuh penumpang saat proses boarding,” katanya.

Penumpang yang membatalkan tiket perjalanan kereta akan memperoleh pengembalian bea tiket 100 persen. “Harapan kami, wabah ini bisa segera berlaku dan perjalanan kereta pun kembali normal,” katanya.

Sebelumnya, PT KAI Daop 6 Yogyakarta juga akan melakukan penyesuaian perjalanan kereta lokal yaitu Prambanan Ekspres mulai Senin (20/4) sehingga hanya ada delapan atau empat perjalanan pulang pergi setiap harinya.

“Ada 13 perjalanan KA Prameks yang dibatalkan. Penumpang yang memanfaatkan KA Prameks diharapkan bisa menyesuaikan jadwal perjalanan,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement