Ahad 19 Apr 2020 04:04 WIB

Sekda Bali Minta tidak Ada Penolakan Pekerja Migran

Sekda Bali meminta tidak ada lagi penolakan tempat karantina pekerja migran.

Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia menjalani rapid test Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia menjalani rapid test Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra meminta jangan lagi ada penolakan dari masyarakat terkait tempat karantina bagi pekerja migran Indonesia yang kembali ke daerah setempat. Diketahui, Kapal Spectrum of The Seas membawa 208 orang PMI, di mana 123 orang adalah warga Bali dan sisanya dari daerah lain.

"Mereka yang datang ini sebagian besar adalah saudara-saudara kita, warga Bali dan semuanya telah menjalani prosedur pemeriksaan yang ketat di atas kapal, dan 'astungkara, semua hasilnya negatif," kata Dewa Indra saat meninjau kedatangan Kapal Spectrum of The Seas di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Sabtu (18/4).

Baca Juga

Dewa Indra berharap, kedatangan para PMI ini tidak menjadi kekhawatiran apalagi ketakutan bagi warga masyarakat sehingga berujung pada penolakan.

"Setelah menjalankan rapid test, semuanya akan kembali dikarantina di lokasi yang ditentukan kabupaten masing-masing, dan setelah isolasi selama 14 hari kembali dites untuk memastikan kembali bahwa PMI negatif. Jadi semestinya tidak ada lagi kekhawatiran berujung penolakan pada mereka," ujarnya.

Sementara itu, di lokasi yang sama, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan pemeriksaan yang dilakukan kepada PMI tersebut dilakukan di atas kapal sebelum bersandar di pelabuhan.

"Jadi tim kami yang dipimpin dokter spesialis dan analis melakukan rapid test di atas kapal, dan setelah hasilnya keluar baru para penumpangnya diizinkan turun," ucapnya.

Setelah menjalani rapid test pun, para PMI yang dikembalikan ke daerah masing-masing ini harus kembali mengikuti prosedur karantina dan isolasi di lokasi-lokasi yang telah ditentukan pemerintah kabupaten/kota masing-masing.

"Setelah itu, akan kembali dilaksanakan tes SWAB dan PCR untuk memastikan yang bersangkutan benar-benar tidak terinfeksi COVID-19," kata Suarjaya.

Sementara itu, Kadis Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta menyebut pihaknya menyediakan angkutan yang memadai untuk membawa PMI tersebut ke lokasi karantina serta beberapa menuju ke bandara untuk memulangkan PMI non-Bali ke daerah masing-masing.

"Ada empat bus kita siapkan ditambah bus dari kabupaten/kota yang standby untuk menjemput warga-nya masing-masing. Jadi sebetulnya mereka sudah siap untuk membawa PMI yang datang hari," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement