Ahad 19 Apr 2020 01:22 WIB

Satu PDP Covid-19 di Gorontalo Meninggal Dunia

Pasien tersebut meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Aloei Saboe.

Seorang staf mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap berada di laboratorium yang akan digunakan untuk tempat pemeriksaan Covid-19 kantor Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jumat (17/4). (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Seorang staf mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap berada di laboratorium yang akan digunakan untuk tempat pemeriksaan Covid-19 kantor Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jumat (17/4). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Gorontalo meninggal dunia, pada Sabtu (18/4). Pasien tersebut meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Aloei Saboe.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo, Sumarwoto, membenarkan adanya PDP yang meninggal dunia berinisial FZ. Pemakaman PDP di Kelurahan Tamalate, Kota Gorontalo tersebut mengikuti protokol Covid-19, dimana petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Baca Juga

"Dia adalah pasien penderita diabetes akut. Pemakamannya diberlakukan dengan protokol kesehatan untuk pencegahan," ungkap Sumarwoto.

Sebelumnya, gugus tugas mengumumkan empat orang positif uji swab Covid-19 yang kini sedang menjalani masa karantina. Data hingga 18 April 2020, menunjukkan jumlah PDP sebanyak 77 orang yang terdiri dari selesai pengawasan 50 orang dan 27 dalam pengawasan.

Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) total 3.337 orang. Yang terdiri dari 2.730 orang selesai pemantauan dan 607 orang dalam pemantauan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement