Jumat 17 Apr 2020 16:26 WIB

Petani Lingga Bisa Panen di Sawah Bukan Baru

Kabupaten Lingga saat ini menjadi salah satu lumbung pangan di Kepulauan Riau.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian  (BPTP) Kepri DR. Sugeng Widodo menyatakan Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki kondisi geografis sangat luas dengan jumlah pulau berpenghuni yang cukup banyak, yakni lautan sebanyak 94 persen dan daratan 6,0 persen. Kebutuhan pangannya telah mendapatkan sumbangan dari hasil panen raya yang berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau.
Foto: istimewa
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepri DR. Sugeng Widodo menyatakan Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki kondisi geografis sangat luas dengan jumlah pulau berpenghuni yang cukup banyak, yakni lautan sebanyak 94 persen dan daratan 6,0 persen. Kebutuhan pangannya telah mendapatkan sumbangan dari hasil panen raya yang berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, LINGGA -- Sejumlah kelompok petani di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, tetap melakukan panen meski tengah dalam situasi wabah virus corona. Panen tersebut dilakukan pada sawah bukaan baru seluas 45 hektare.

Terdapat empat kelompok petani yang melangsukan panen raya, yakni Kelompok Sumber Rejeki, Tunas Muda, Padat karya, serta Maju Jaya. Kepala Balibangtan Kementerian Pertanian, Fadjry Jufry, mengatakan, kegiatan produksi pertanian sesuai arahan pemerintah tidak boleh berhenti.

Berbagai upaya untuk meningkatkan produksi akan terus dilakukan, termasuk dalam pengembangan sawaah bukaan baru di dalam negeri. "Ini harus dikawal dan tentu perlu inovasi agar produksi tetap terjaga, kata Fajdry dalam keterangannya diterima Republika.co.id, Jumat (17/4).

Kepala Balai Teknologi Pengkajian Pertanian Riau, Sugeng Widodo mengatakan, Kabupaten Lingga saat ini menjadi salah satu lumbung pangan di Kepulauan Riau. Pasca musim panen, pihaknya akan melanjutkan program pendampingan petani untuk mengenalkan teknologi budidaya padi pada lahan bukaan baru.

Teknologi itu salah satunya menggunakan varietas unggul baru, seperti Inpari 42, Inpari 43 GSR Agritan, Inpara 6, Inpara 8, dan Impago 8. Selain itu, perlu adanya teknologi tata kelola manajemen air untuk menjaga kualitas tanaman padi.

Sementara itu, Bupati Lingga, Alias Wello mengatakan, produktivitas padi beberapa sudah mampu mencapai 6,2 ton per hektare. Selama empat tahun terakhir, petani di Lingga hanya mampu memanen gabah antara 2,8 ton - 4,4 ton per hektare.

"Kita berharap hasil panen ini bisa berkontribusi terhadap pemenuhan cadangan pangan masyarakat Lingga," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement