Kamis 16 Apr 2020 14:01 WIB

Sejumlah Politikus Senior tak Masuk Kepengurusan Demokrat

Sejumlah politikus senior tak masuk dalam struktur kepengurusan Demokrat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono (tengah)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mengumumkan susunan kepengurusan Partai Demokrat untuk periode 2020-2025. Dari susunan itu, sejumlah politikus senior Demokrat seperti Syarief Hasan, Rachlan Nasidik dan Hinca Panjaitan tak masuk dalam kepengurusan.

Dalam keterangan videonya, AHY menyebut bahwa ia memasukkan sejumlah kader muda dalam struktur kepengurusan Demokrat. Khususnya bagi yang memiliki tujuan untuk membesarkan partai.

Baca Juga

"Dari 200 orang Pengurus Pleno, rata-rata usia pengurus adalah 42 tahun, hampir sama dengan usia saya, dengan rentang usia termuda 22 tahun dan usia tertua 60 tahun," ujar AHY, Rabu (15/4) malam.

AHY tidak menyebutkan alasan secara mendalam, kenapa sejumlah senior partai tak masuk dalam kepengurusan periode 2020-2025. Namun, AHY mengaku telah mengkonsultasikan hal ini dengan Majelis Tinggi Partai.

"Atas konsultasi saya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai, maka akan (kader senior) ditempatkan dan diperankan pada struktur lainnya, seperti Majelis Tinggi Partai, Dewan Pertimbangan Partai, Dewan Kehormatan Partai, dan Mahkamah Partai," katanya.

Di sisi lain, salah satu kadrer senior Partai Demokrat Rachlan Nasidik mengungkapkan alasan ia tak masuk di dalam struktur kepengurusan. Salah satunya, ia mengaku lelah berada garis terdepan partai.

"Saya capek 10 tahun di frontline. Demokrat diserang 365 hari dalam setiap tahunnya," ujar Rachlan lewat pesan singkat, Kamis (16/4).

Selain itu, ia juga memberi kesempatan bagi kader muda Demokrat untuk mengisi posisi di kepengurusan partai. Sebab, ia melihat potensi dari para generasi muda partai besutan  berlambang bintang mercy itu.

"Waktunya bagi kader lebih muda mengganti peran saya. Mereka jauh lebih bagus-bagus," ujar Rachlan.

Dalam akhir pesan singkatnya Rachlan berseloroh, bahwa ia mendaftarkan diri menjadi Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo. "Saya mau melamar jadi stafsus milenial saja," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement