REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur menerapkan isolasi terbatas di kawasan sekitar Pasar Gresik PPI Surabaya. Penerapan isolasi terbatas ini menyusul ditemukannya sejumlah pedagang yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona (Covid-19).
Kepala Kepolisian Daerah Jatim Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan menyatakan pihaknya telah melakukan analisa dan evaluasi di kawasan sekitar Pasar Gresik PPI Surabaya dan mendapati penyebaran Covid-19 yang terbilang luar biasa.
"Ada sekitar 30 orang yang terinfeksi Covid-19 di kawasan sekitar Pasar Gresik PPI Surabaya," ujar Kapolda saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (15/4) malam.
Dari hasil analisa dan evaluasi tersebut, Kapolda Jatim mengambil langkah penerapan isolasi terbatas untuk menekan penularan Covid-19 lebih luas.
Pertimbangannya, kata dia, selain penyebaran Covid-19 di kawasan tersebut terbilang luar biasa, penduduknya heterogen dengan mobilitas yang tinggi.
"Ada buruh dan juga banyak pedagang pasar di sana. Polda Jatim sebagai bagian dari Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur yang dipimpin Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa berkeputusan mengambil langkah isolasi terbatas," ucapnya menegaskan.
Penerapan isolasi terbatas di kawasan Pasar Gresik PPI Surabaya menggandeng aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya.
"Kamis (15/4) akan kami lakukan penyemprotan disinfektan menggunakan sepeda motor di seluruh kawasan Pasar Gresik PPI Surabaya. Kami sudah siapkan perlengkapan alat pelindung diri bagi petugas yang melakukan penyemprotan," ujarnya.
Kapolda Luki mengimbau masyarakat di sekitar kawasan Pasar Gresik PPI Surabaya harus patuh dengan anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah demi membantu memutus rantai penularan Covid-19.
"Kalau perlu kami bersama Pemerintah Kota Surabaya akan menyediakan makanan agar masyarakat tetap diam di rumah," tuturnya.