REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya membongkar empat dari delapan posko di wilayah perbatasan Kota Tasikmalaya. Saat ini, hanya tinggal empat posko yang masih beroperasi untuk memantau keluar masuk orang dari atau ke Kota Tasikmalaya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, pemberhentian operasi empat posko itu merupakan hasil dari evaluasi Gugus Tugas beberapa hari lalu. Dalam evaluasi itu, disepakati pos pengawasan di batas kota hanya difokuskan pada ruas-ruas jalan masuk utama, yang notabene memiliki intensitas kedatangan tinggi dari luar kota. "Empat posko yang masih ada itu di Indihiang, Mangkubumi, Karangresik, dan Cibeureum," kata dia, Rabu (15/4).
Kendati posko berkurang, ia menambahkan, kegiatan untuk memantau pergerakan orang yang masuk ke dalam kota tak akan dihentikan. Pihaknya akan meningkatkan peran Gugus Tugas di tingkat kecamatan dan kelurahan. Mereka akan bertugas langsung monitor orang-orang, terutama dari daerah terjangkit.
Sementara, kata dia, Gugus Tugas juga akan meningkatkan kegiatan di dalam kota. "Misalnya terkait dengan mengingatkan masyarakat untuk pakai masker dan tetap menjaga jarak," kata dia.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya pada Rabu (15/4) tercatat peningkatan kasus pasien positif. Saat ini, pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya bertambah menjadi 17 orang, dari sebelumnya 12 orang. Dua orang pasien telah dinyatakan sembuh, satu meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani isolasi.