Selasa 14 Apr 2020 16:34 WIB

Warga Diajak Disiplin Jalankan Protokol Kesehatan

Warga setiap harinya rutin mengukurkan suhu tubuhnya.

Petugas mengukur suhu tubuh warga yang pulang dari perantauan dan menjalani karantina selama 14 hari (ilustrasi).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Petugas mengukur suhu tubuh warga yang pulang dari perantauan dan menjalani karantina selama 14 hari (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga terus diajak menjalankan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Dalam Program 10 Rumah Aman, warga secara bergotong royong mengamankan 10 rumah di sekitarnya dari infeksi pandemi Covid-19. Hasilnya, lingkungan rumah negatif Covid-19 dan beragam kebijakan pemerintah berjalan tepat sasaran.

“Selain lingkungan tetap bersih dari Covid-19, kesejahteraan ekonomi warga jadi ikut terjamin. Kami semakin aman dan tenang dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kami banyak mengucapkan terima kasih atas digulirkan program 10 Rumah Aman,” ungkap Faizi, warga Perum Legok Permai, RT 03/RW 09, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/4).

Melalui program tersebut, kemandirian dan kebersamaan terus ditunjukan warga. Secara bahu-membahu, mereka mulus menjalankan posisi sebagai aktor utama pemutus mata rantai sebaran Covid-19. Dilakukan secara bottom up, aksi tersebut terkoneksi langsung dengan sistem besar di atasnya. Jadi semacam blockchain, program tersebut pun efektif mendukung beragam kebijakan pemerintah.

“Program 10 Rumah Aman dan perangkatnya sangat luar biasa. Kami terlindungi dari aspek kesehatan, keamanan, bahkan kesejahteraannya. Perkembangan kesehatan kami selalu dipantau secara rutin dan ada juga bantuan sembako. Kami juga semakin paham apa manfaat masker, rutin cuci tangan, dan jaga jarak aman. Khusus kepada aktivis Dasa Wisma, kami juga mengucapkan terima kasih,” katanya.

Menggunakan semangat kegotongroyongan, warga setiap harinya rutin mengukurkan suhu tubuhnya. Dijalankan rutin oleh aktivis Dasa Wisma, pengukuran suhu tubuh ini menggunakan alat Thermoscan. Lebih dari itu, fungsi ‘Thermoscan’ berkembang sebagai media komunikasi langsung dengan warga. Selalu mengingatkan warga agar disiplin menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Pengukuran suhu tubuh warga tetap dilakukan secara aman. Tidak ada kontak langsung. Para petugas bahkan dilengkapi masker dan sarung tangan. Selain deteksi dini kesehatan warga, program 10 Rumah Aman juga menjadi jaminan kesejahteraan warga terdampak pandemi Covid-19. Melalui aktivis Dasa Wisma pula berbagai donasi warga dikumpulkan dan disalurkan kembali.

“Melalui aktivis Dasa Wisma, warga mendapat banyak informasi termasuk bantuan sembako. Seluruh himbauan pemerintah tentu tetap dijalankan dengan penuh kesadaran. Kami optimistis, lingkungan sekitar akan tetap aman dari Covid-19. Lalu, secepatnya Indonesia terbebas dari Covid-19,” ujar Faizi.

Untuk wilayah Legok, masih steril dari kasus positif Covid-19. Meski demikian ada 22 orang Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan dua nama dalam status PDP. Namun, sebaran tinggi Covid-19 muncul di area Kelapa Dua dengan 14 kasus dengan 26 nama PDP dan 106 berstatus ODP. “Kami terus bersinergi untuk menjaga wilayah masing-masing dari infeksi Covid-19. Komunikasi dengan berbagai pihak terkait juga diintensifkan,” katanya.

Serupa Kabupaten Tangerang, manfaat program 10 Rumah Aman juga dinikmati warga di Depok. Lebih khusus lagi, warga yang tinggal di wilayah Serua, Bojongsari, Depok. Warga Komplek Permata Mansion Cluster, RT 02/RW 011, Serua, Bojongsari, Pandu Adi, menjelaskan, semua memberikan apresiasi besar atas penyelenggaraan program 10 Rumah Aman.

“Kami sangat mengapresiasi program 10 Rumah Aman. Kami ucapkan juga terima kasih karena Serua menjadi bagian program ini. Warga banyak mendapatkan sisi positif secara langsung. Sebaran Covid-19 tetap terkendali dan warga mendapatkan jaminan kesejahteraan. Semuanya berdisiplin melaksanakan himbauan pemerintah melalui program 10 Rumah Aman,” jelas Pandu.

Wilayah Serua Depok juga terus menekan pandemi Covid-19, warga di sana juga rutin mengukur suhu tubuhnya. Persaudaraan juga tumbuh subur hingga terkumpul donasi Rp 42 Juta hingga Selasa (7/4). Bentuknya berupa 600 paket sembako.

“Kepedulian warga secara umum meningkat. Mereka terus mematuhi aturan yang berlaku dan memilih tetap tinggal di rumah. Tidak melakukan perjalanan ataupun aktivitas lainnya di luar rumah kalau tidak terpaksa. Kebutuhan logistik warga yang membutuhkan juga terpenuhi. Semuanya berkat program 10 Rumah Aman yang dilakukan secara gotong royong,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement