Selasa 14 Apr 2020 15:06 WIB

Sampel Swab Warga Sikka Segera Dikirim ke Surabaya

Karena tak ada pesawat yang beroperasi, sampel swab baru dikirim Rabu (15/4).

Petugas medis memeriksa pasien dengan SWAB Test (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Petugas medis memeriksa pasien dengan SWAB Test (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pengiriman sampel swab enam warga Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilakukan pada Rabu (15/4) menggunakan pesawat terbang dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur. Juru Bicara Satuan Tugas Gugus Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus mengatakan, hari ini tak ada pesawat yang beroperasi. "Sehingga, pengiriman sampel swab terhadap enam warga Kabupaten Sikka yang terindikasi terpapar virus corona itu baru bisa dikirim besok Rabu (15/4)," katanya di Kupang, Selasa (14/4).

Ia mengatakan hal itu ketika dikonfirmasi terkait dengan informasi di masyarakat bahwa pengiriman sampel swab menggunakan kapal laut karena ada penolakan dari sejumlah maskapai penerbangan untuk membawa sampel itu ke Surabaya guna diperiksa lebih lanjut. Ia mengatakan, informasi tersebut tidaklah benar.

Baca Juga

Ia mengaku bahwa proses pengiriman sampel swab itu akan menggunakan maskapai penerbangan Wings Air. Pesawat tersebut memang selama ini melayani masyarakat di kabupaten itu.

"Enam sampel itu dua di antaranya adalah pasangan suami istri yang sempat kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 asal NTT yang saat ini sedang diisolasi di RSUD WZ Johannes Kupang," ujar dia.

Hasil pemeriksaan terhadap sampel swab itu, kata dia, baru bisa diketahui setelah tiga atau empat hari kemudian. Namun, menurut dia, semua itu bergantung pada antrean pemeriksaan swab dari daerah lain. "Karena memang hampir semua daerah di Indonesia sampel swab-nya di kirim ke Surabaya dan Jakarta," kata dia.

Dia mengatakan, enam sampel swab milik warga di kabupaten itu akan dikirim setelah dilakukan tes cepat Covid-19. Keenamnya terindikasi terpapar virus corona.

Terkait dengan pencegahan Covid-19 oleh pemerintah daerah setempat, pihaknya selama ini sudah melaksanakan sesuai dengan protap yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pihaknya juga berharap masyarakat di kabupaten itu mengikuti imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna mencegah penularan Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement