Rabu 15 Apr 2020 06:19 WIB

Virus Corona Splinter Agama (2)

Fenomena pandan praktik splinter di kalangan umat beragama tak hanya di Muslim.

Azyumardi Azra
Foto:

Di Indonesia juga ada gereja-gereja, khususnya yang berafiliasi ke Amerika yang berpandangan serupa. Pendeta dan jemaatnya mereka yakin Tuhan melindungi mereka sepenuhnya dari wabah virus corona; dan karena itu tidak perlu mengalihkan misa dari gereja ke rumah. Fenomena yang sama juga terjadi di kalangan umat Yahudi Ortodoks.

Rabbinical Council of America (RCA), badan rabbi ortodoks terbesar di Amerika menyatakan, tidak membatalkan ibadah Purim bagi kaum Yahudi ortodoks untuk menyimak bacaan Megillah atau Buku Esther di sinagog. Hanya mereka yang benar-benar sakit boleh absen ibadah di sinagog. Sedangkan di Israel, pemerintah lebih keras melarang ibadah yang melibatkan banyak umat Yahudi, Muslim, dan Kristiani.

Gejala semacam itu juga ada di kalangan pemeluk Hindu di India, yaitu gerakan fundamentalis Hindu terus menemukan momentumnya di bawah partai nasionalis Hindu, BJP di bawah pimpinan PM Narendra Modi. Kaum fundamentalis Hindu menyatakan, "Virus corona adalah avatar untuk menghukum orang non-vegetarian. Penganut Hindu India yang patuh pada ajaran Hindu imun dari virus corona".

Dengan keyakinan seperti itu, kaum fundamentalis Hindu India hari-hari ini tetap ramairamai merayakan Hari Holi. Ini adalah perayaan agama untuk merayakan kemenangan mengalahkan kejahatan, sekaligus menyambut musim semi. PM Modi sendiri tidak ikut merayakan Hari Holi, sebaliknya dia menyerukan agar kaum Hindu merayakan secara terbatas.

Mempertimbangkan bahwa virus corona tidak mengenal agama, bangsa, dan wilayah negara, upaya membendung penyebaran Covid-19 jelas memerlukan dukungan dan partisipasi umat beragama. Di sinilah perlunya peningkatan tanggung jawab dan peran setiap serta seluruh fungsionaris dan kepemimpinan agama untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya penyesuaian pandangan dan praksis keagamaan menghadapi wabah yang sangat membahayakan jiwa manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement