Senin 13 Apr 2020 18:07 WIB

PHRI: 12 Hotel Berbintang di Solo Tutup Sementara

Sebanyak 12 hotel berbintang di Solo tutup sementara.

Alila Hotel Solo termasuk salah satu hotel berbintang di Solo yang tutup sementara.
Foto: Youtube
Alila Hotel Solo termasuk salah satu hotel berbintang di Solo yang tutup sementara.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Jumlah hotel yang menutup operasionalnya untuk sementara waktu di Solo, Jawa Tengah bertambah. Hal itu terjadi karena wabah Covid-19 belum berlalu di Indonesia.

"Saat ini ada 12 hotel berbintang yang memutuskan tutup sementara waktu," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta Abdullah Soewarno di Solo, Senin.

Baca Juga

Pekan lalu, PHRI mencatat ada empat hotel di Kota Solo yang terpaksa tutup sementara karena kesulitan bertahan di tengah wabah Covid-19. Abdullah mengatakan. akibat dari kondisi tersebut ada sekitar 1.000 karyawan yang terpaksa dirumahkan. Menurut dia, saat ini hanya sebagian karyawan yang bekerja, itupun tidak sebulan penuh.

"Paling dalam satu hari 15 hari kerja, jadi mereka digaji sesuai dengan hari kerja tersebut," katanya.

Bahkan, menurut Abdullah, sistem kerja tersebut tidak hanya diterapkan pada hotel yang tutup sementara, tetapi juga pada hotel-hotel yang hingga saat ini masih bertahan buka. Mengenai rata-rata tingkat kunjungan hotel yang hingga saat ini masih beroperasi, pihaknya mencatat angkanya hanya sekitar 10 hingga 15 persen.

Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung, menurut Abdullah, PHRI mengimbau agar hotel-hotel tersebut selalu menerapkan protokol kesehatan. Mereka harus menjalankan pemeriksaan suhu tubuh, menyediakan hand sanitizer, dan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kamar serta ruang publik yang ada di dalam hotel.

Salah satu hotel yang sementara ini tidak beroperasi ialah Alila Hotel Solo. Public Relations and Event Manager Alila Hotel Solo Tesa Pujiastuti mengatakan, hotel tersebut sudah tidak melayani tamu sejak 1 April 2020.

Rencananya, Alila Hotel Solo akan tutup hingga 31 Mei 2020. Tesa mengatakan, penutupan sementara ini merupakan kebijakan langsung dari manajemen pusat.

"Semoga akhir Mei bisa kembali beroperasi. Saat ini kami masih menunggu situasi membaik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement