REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Tren angka kesembuhan pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami kenaikan hingga 100 persen dalam sepekan. Akhir pekan lalu lima warga Kabupaten Bekasi dinyatakan sembuh atau jadi negatif covid-19.
"Hari ini sudah 11 warga yang dinyatakan sembuh," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Ahad (12/4).
Alamsyah mengatakan kabar baik selanjutnya adalah jumlah pasien positif covid-19 yang sembuh kini lebih banyak dibanding jumlah korban meninggal dunia. Pada saat yang sama jumlah kasus meninggaldelapan orang. Semoga ini menjadi pertanda baik bagi penanganan covid-19 di Kabupaten Bekasi.
Dia berharap rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya dalam waktu dekat mampu memutus rantai penyebaran virus corona terbaru itu sehingga upaya pencegahan dapat berjalan optimal. "Kita semua berharap virus ini hilang dari Kabupaten Bekasi, hilang dari Negeri ini secepatnya," kata dia.
Alamsyah menyebut dua dari 11 pasien positif yang telah dinyatakan sembuh itu dilaporkan ke pihaknya hari ini. Kedua pasien yang kini negatif itu berjenis kelamin perempuan dengan usia 36 dan 46 tahun.
"Satu warga Kecamatan Setu dan satunya lagi warga Kecamatan Tarumajaya," ucapnya.
Keduanya telah menjalani perawatan secara intensif dan dinyatakan negatif oleh pihak Rumah Sakit Hermina Grand Wisata Tambun Selatan dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta Utara. "Sudah kami jemput dan kami kembalikan ke rumah masing-masing untuk menjalani isolasi mandiri di kediamannya," kata Alamsyah.
Sementara sembilan pasien yang sudah dinyatakan sembuh sebelumnya berasal dari tiga kecamatan berbeda, yakni tujuh orang warga Kecamatan Tambun Selatan, seorang warga Cikarang Selatan, dan seorang lagi warga Kecamatan Cikarang Barat.
Dilansir dari laman pikokabsi.bekasikab.go.id hingga Ahad (12/4) pukul 08.10 WIB tercatat 42 orang terkonfirmasi positif dengan rincian 11 orang sembuh, 16 orang dirawat di rumah sakit, 7 orang isolasi mandiri, serta 8 orang meninggal dunia.
Dari laman yang sama tercatat 628 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), 126 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 114 Orang Tanpa Gejala (OTG), dan 1 Orang Pelaku Perjalanan (OPP).