REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Erzaldi Rosman akan melakukan beberapa tahapan dalam refocusing dan realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2020.
Sebelumnya, pada tahap pertama refocusing dan realokasi anggaran di Babel dilakukan pada Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel. Perubahan ini dilakukan untuk terfokus pada alat-alat kesehatan seperti, APD hingga tambahan penghasilan bagi tenaga medis sebagai tim penanganan Covid-19.
Sebagai tahap kedua, pada Senin (12/4) mendatang, Gubernur Erzaldi Rosman telah menjadwalkan rapat bersama bupati dan wali kota se-Kepulauan Babel dengan agenda pembahasan untuk dilakukan bersama pemberian bantuan stimulan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Jumlah terdata masyarakat miskin di Babel tidak sedikit. Setidaknya, 90 ribu orang tergolong masyarakat miskin harus diberikan stimulan agar tidak terdampak Covid-19. Sedangkan bantuan dari pusat hanya akan diberikan kepada masyarakat miskin yang terdata di PKH sebanyak 21 ribu dan terdata di BNPT sebanyak 23 ribu.
Gubernur Erzaldi Rosman dalam menyusun tahap kedua refocusing dan realokasi anggaran ingin angka bantuan yang sampai pada masyarakat lebih besar dan merata. Dilihat dari data, jumlah masyarakat yang berhak menerima bantuan dari pusat tidak mengakomodir jumlah keseluruhan data di daerah.
Sehingga dikatakan, Gubernur Erzaldi Rosman merasa perlu dilakukan sinergisitas dengan kabupaten dan kota agar jumlah bantuan stimulan lebih besar. Dalam penjelasannya, bantuan ditargetkan akan diberikan sebanyak satu juta rupiah. “Jika terealisasi, tiap keluarga akan mendapat bantuan sebesar satu juta yang disiapkan untuk empat bulan pertama dan semua transaksi akan dikerja samakan dengan pihak bank,” ungkapnya.
Untuk mencapai jumlah ini, menurutnya perlu dilakukan bersama dengan sumber anggaran dari APBN dan APBD provinsi, kabupaten/ kota. Selain itu, dapat meminimalisir double penerimaan bantuan dan ketidakmerataan jumlahnya. “Jika dilakukan bersama, satu juta rupiah ini akan terpenuhi untuk masyarakat miskin di Babel yang jumlahnya sekitar 90 ribu orang,” ungkapnya.
“Saya ingin mengajak kabupaten/kota bersama menyiapkan bantuan agar tidak tumpang tindih dan merata jumlah yang diperoleh. Selain itu, jika dilakukan bersama akan lebih besar ketimbang dilakukan sendiri-sendiri,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut dijelaskan Gubernur Erzaldi Rosman, pada tahap ketiga nanti, refocusing dan realokasi anggaran khusus untuk UMKM, IKM, dan khusus masyarakat pekerja informal yang juga merupakan masyarakat terdampak Covid-19.