REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI--Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias termasuk kepala daerah yang selalu cepat menginformasikan mengenai warganya yang positif terjangkit virus corona. Ramlan mengatakan dirinya tidak ada maksud mengabaikan aturan informasi satu pintu mengenai segala hal tentang covid-19.
Ramlan beralasan, membuka informasi mengenai segala hal seputar corona supaya masyarakat lain juga tahu dan segera mengambil tindakan. "Karena apapun yang terjadi dan bagaimana kondisi virus corona ini, kepala daerah harus cepat tahu. Kalau dibiarkan berlama-lama malah beresiko. Karena ini berkembang terus," kata Ramlan melalui video conference yang difasilitasi IJTI Sumbar via aplikasi Zoom, Rabu (8/4).
Dalam menyampaikan informasi mengenai kasus corona ini, Ramlan mengaku selalu berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi dan Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Terutama buat memonitor keadaan warga Bukittinggi yang sedang dalam penanganan medis terkait corona.
"Dalam situasi ini, kebijakan harus cepat diambil. Saya harus terus monitor," ucap Ramlan.
Kemarin, Ramlan menyebutkan satu orang warga Bukittinggi yang meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang. Warganya itu meninggal dalam keadaan positif corona dan sedang hamil.
Sebelumnya warganya itu ditangani di RS Yarsi Bukittinggi pada Senin (6/4). Tapi karena pasien memperlihatkan tanda-tanda terjangkit corona Yarsi merujuk pasien ke RSUP M Djamil.
Almarhumah telah dimakankan kemarin juga di daerah Kabupaten Agam. Yang membuat miris adalah suami almarhumah menurut Ramlan baru saja ditangkap polisi karena terjerat kasus narkoba.