Rabu 08 Apr 2020 22:24 WIB

Hasil Rapid Tes Covid-19 Kiai di Jabar Semuanya Negatif

Tes cepat ulama, kiai, ustaz, dan ustazah di Ciamis dan Tasik hasilnya negatif.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Pelaksanaan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 bagi ulama, kiai, ustaz dan ustazah, di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, Selasa (7/4). Sebanyak 370 pemuka agama dari kedua kabupaten tersebut dites karena memiliki interaksi sosial tinggi dan rawan terinfeksi COVID-19
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Pelaksanaan Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 bagi ulama, kiai, ustaz dan ustazah, di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, Selasa (7/4). Sebanyak 370 pemuka agama dari kedua kabupaten tersebut dites karena memiliki interaksi sosial tinggi dan rawan terinfeksi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 826 warga Jawa Barat (Jabar) terindikasi positif Covid-19 berdasarkan 22.119 rapid diagnostic test (RDT). Menurut Sekretaris yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Achmad, jumlah tersebut berpotensi berubah. Mengingat Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar menyebar 63.120 RDT ke 27 kabupaten/kota, instansi pemerintah, dan institusi pendidikan.

"Artinya, masih ada sekitar 41 ribu RDT yang belum dilaporkan hasilnya," ujar Daud dalam jumpa pers soal perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (8/4).

Baca Juga

Daud mengatakan, semua hasil tes cepat kepada ulama, kiai, ustadz, dan ustadzah di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya pada Selasa (7/4) adalah negatif. “Minggu ini masih akan berlanjut terutama untuk pesantran-pesantren di zona merah. Kita masih terus mendata pesantren mana yang akan diperiksa,” katanya.

Pelaksanaan RDT Covid-19 secara masif sendiri, kata dia, bertujuan untuk memetakan persebaran dan memutus mata rantai penyebaran. Hasil tes masif akan menjadi landasan Pemda Provinsi Jabar dalam mengambil keputusan.

Menurut Daud, untuk mengejar hasil yang belum masuk, pihaknya dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 berkerja sama dengan Kodam dan Polda, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. "Dalam minggu ini, sejumlah 63 ribu (RDT) itu bisa selesai dan provinsi bisa menerima laporan, sehingga ini bisa lebih cepat dilakukan pemetaan Covid-19," kata Daud.

Sebagai tindaklanjut hasil tes cepat, menurut Daud, Pemprov Jabar menggelar tes melalui pemeriksaan dengan teknik reaksi rantai polimerase atau polymerase chain reaction (PCR) bagi warga terindikasi positif Covid-19 dari klaster GBI, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

“Informasi juga, untuk klaster GBI yang beberapa hari lalu dengan rapid test hampir sepertiganya positif, itu kemudian dilanjutkan dengan PCR atau swab. Hari ini ada sebanyak 121 orang yang melaksanakan swab. Insya Allah hari Rabu sampai Jumat ini terus dilakukan. Mudah-mudahan Jumat bisa selesai (tes) swab-nya,” paparnya.

Daud melaporkan, empat pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh. Dengan begitu, total pasien sembuh Covid-19 di Jabar bertambah menjadi 17 pasien per Rabu (8/4/20) pukul 19.00 WIB.

Kemudian, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 366 orang, meninggal dunia 35 orang. Sementara jumlah PDP 1.899, selesai pengawasan 634 orang, dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 1.265 orang. Untuk ODP sebanyak 25.455 orang, selesai pemantauan sebanyak 8.204 orang, dan orang masih dalam pemantauan sebanyak 17.251 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement