Rabu 08 Apr 2020 20:05 WIB

Sang Pengawal Demokrasi

Para penyelenggara pemilu bukan hanya pegawai adhoc yang habis manis sepah dibuang.

Neni Nur Hayati
Foto:

Gunawan Suswantoro adalah sosok yang paling cakap untuk memuncaki lembaga ini. Keesokan harinya, Pada9 April 2009, Gunawan Suswantoro, S.H., M.Si pun dilantik sebagai sekretaris jenderal Bawaslu pada pukul 11 siang. Sejak hari itu, tanggung jawab pengawalan pelaksanaan pemilu di republik ini, ada di pundaknya.

Promovendus telah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para guru besar ilmu politik Universitas Padjadjaran Bandung. Ketika palu diketuk tanda pengesahan capaian pendidikan tertinggi ini, Gunawan Suswantoro, sang promovendus itu telah resmi meraih gelar Doktor Ilmu Politik. Satu lagi, insan akademik lahir untuk senantiasa melahirkan ide-ide segar demi kemajuan perpolitikan negeri ini.

Namun, Dr. Gunawan Suswantoro tetaplah seorang Gunawan yang pekerja keras. Gelar doktor itu tak membuatnya menjadi seorang yang sindrom akan gelar. Tak sebersit pun dalam pikiran orang nomor satu di kesekretariatan Bawaslu RI ini untuk duduk di singgasana empuk pejabat tanpa menyurutkannya untuk tetap turun ke bawah.

Ia memandang para penyelenggara pemilu, dengan segala tanggung jawabnya itu, harus diperhatikan pula nasibnya. Ia memperjuangkan para pengawas pemilu di seluruh Indonesia agar tampil penuh percaya diri dengan kepastian masa depan.

Mereka bukan hanya seorang pegawai adhoc yang mungkin saja ‘habis manis sepah dibuang’. Inilah perjuangan Dr. Gunawan Suswantoro yang paling berkesan sepanjang hidupnya: turut membidani Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang memperkuat posisi dan kewenangan Bawaslu, di antaranya adanya Pengawas Pemilu yang permanen di tingkat kabupaten/kota. 

Tetap menjadi seorang yang berguna. Itulah kredo diri birokrat multitalenta ini. Sekretariat Jenderal di bawah pimpinan Dr. Gunawan Suswantoro menorehkan sejumlah prestasi dan penghargaan, di antaranya: meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) empat tahun berturut-turut 2015-2018, Anugerah Media Relations Award 2017, meraih predikat tertinggi yakni Informatif dalam pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2018, meraih Apresiasi Satuan Kerja Terbaik dari KPPN VI Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan,  dan Pemenang Anugerah Humas Indonesia 2019.

“Saya ingin lembaga kepemiluan di Indonesia dijadikan contoh bagi lembaga kepemiluan di negara lain. Indonesia harus jadi contoh bagi negara-negara demokrasi di negara lain. Kita akan menduniakan Bawaslu," ujar Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Gunawan Siswantoro memaparkan visinya.

Terus berkarya sang pejuang mimpi...

*) Penulis adalah Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Aktivis Nasyiatul Aisyiyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement