Kamis 09 Apr 2020 01:25 WIB

IKAMA Imbau Warga Jabar Asal Madura Tidak Mudik

Upaya ini untuk menekan potensi penyebaran virus Corona.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Ketua Pembina IKAMA Jabar, Akhmad Marjuki
Foto: Istimewa
Ketua Pembina IKAMA Jabar, Akhmad Marjuki

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) Jawa Barat mengimbau seluruh warga Jabar asal Madura menahan diri tidak mudik ke kampung halaman. Upaya ini untuk menekan potensi penyebaran virus Corona (Covid-19).

Menurut Ketua Pembina IKAMA Jabar, Akhmad Marjuki, imbauan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 agar tidak lebih meluas. "Ingat harus bisa jaga diri kita, jaga keluarga kita, dan jaga saudara-saudara kita yang ada di kampung terhadap ancamaan wabah Covid-19 yang sedang mewabah di negeri ini," ujarnya, Rabu (8/4).

Dia tidak hanya mengimbau warga Jabar asal Madura menahan diri tidak mudik. Namun, Wakil Bupati Bekasi yang baru terpilih itu juga mengajak warga Jabar asal Madura memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk membangun solidaritas nasional.

"Solidaritas nasional harus dimaknai dengan membangun kebersamaan, meningkatkan gotong royong, saling membantu satu dengan yang lain, tidak saling menyalahkan dan menempatkan diri sesuai tugas masing-masing," paparnya.

Marjuki mengatakan, bangsa Indonesia harus yakin bahwa situasi kritis wabah Covid-19 bakal terlewati. Oleh karenanya, dia pun mengimbau, seluruh masyarakat untuk mendukung langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah lewat gugus tugas penanganan Covid-19.

"Agar semua kebijakan dan penanganan terkoordinasi dengan baik," katanya.

Marjuki pun menekankan, dalam menghadapi situasi saat ini, seluruh pihak tidak boleh melangkah dan mengambil kebijakan sendiri-sendiri. Sebaliknya, harus ada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, agar tidak memunculkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat.

"Pemerintah juga harus memastikan situasi berjalan dengan baik, pasokan pangan tetap terjaga, pelayanan publik tetap berjalan, dan memastikan penanganan pasien terdampak wabah virus Corona dapat ditangani dengan baik dan maksimal," papar Marjuki yang juga salah satu pengusaha asal Madura di Jabar ini.

Berdasarkan catatannya, warga Jabar asal Madura yang tergabung dalam IKAMA Jabar jumlahnya mencapai 500 ribu orang. Mayoritas dari mereka merupakan pekerja informal. Dia pun kembali mengimbau seluruh warga Jabar asal Madura taat kepada imbauan pemerintah pusat dan daerah.

"Kapan lagi kita membantu program pemerintah untuk bisa memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19? Kita juga harus sayang dengan keluarga, anak, dan istri kita. Tidak lupa juga, harus sayang dengan pemerintah Indonesia dimana kita tinggal saat ini," katanya.

Marjuki mengingatkan, siapapun untuk tidak memanfaatkan momentum dalam situasi kritis ini. Apalagi, menyebarkan berita-berita hoaks yang bakal semakin memperkeruh suasana.

Situasi ini, kata dia, harus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran diri kita sendiri dengan saling membantu, meningkatkan persatuan, dan saling bekerja sama. "Yakinlah bangsa ini akan mampu menghadapi musibah dan seluruh persoalan yang dihadapi negeri ini," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement