REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat ODP dan PDP Covid-19 tersebar merata di seluruh wilayah. Jumlah terbanyak berada di Kecamatan Banguntapan.
"Per tanggal 3 April, data kasus di Bantul yang bisa kami sampaikan adalah total untuk ODP berjumlah 523 orang dan PDP berjumlah 52 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Jumat (3/4).
Berdasarkan data sebaran ODP, di Kecamatan Banguntapan terdata sebanyak 86 orang, disusul kecamatan Pleret sebanyak 64 orang, dan Sewon sejumlah 63 orang. Sementara PDP di Banguntapan terdata sejumlah delapan orang. Kemudian disusul Sewon berjumlah tujuh orang dan Kecamatan Kasihan dan Jetis masing-masing enam orang. Kecamatan Dlingo dan Kretek mencatatkan nol kasus PDP.
"Dari kasus itu, pasien yang sedang rawat inap PDP berjumlah 25 orang, pasien konfirmasi positif COVID-19 ada enam orang. Kemudian ODP ada empat orang," kata Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul.
Enam pasien positif tersebut sebarannya ada di enam kecamatan. Keenam pasien tersebar di wilayah Kecamatan Bantul, Bambanglipuro, Kasihan, Jetis, Banguntapan, dan Kecamatan Piyungan.
"Rumah sakit yang merawat pasien positif yaitu Rumah Sakit Panembahan Senopati dua orang, RSUP Sardjito satu orang, RSU PKU Muhammadiyah Bantul satu orang, RS Panti Rapih satu orang, dan RSPAU Hardjolukito satu orang," katanya.
Dia mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir. Selain itu jaga jarak saat bicara dengan orang lain minimal 1,5 meter dan tetap di rumah apabila tidak ada kepentingan mendesak.
"Yang kita sarankan yang paling efektif untuk pencegahan infeksi personal atau perorangan adalah cuci tangan pakai sabun dan air bersih mengalir secara rutin setelah berkegiatan, sebelum dan sesudah makan minum dan setelah dari kamar mandi," katanya.