REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) nomor tiga di DIY dinyatakan sembuh pada 2 April. Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 60 tahun yang dirawat di RSUD Jogja tersebut sempat ingin melarikan diri dari rumah sakit saat menjalani isolasi.
Hal tersebut dikatakan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Ia mengatakan, alasan pasien tersebut ingin melarikan diri karena tidak merasa terinfeksi Covid-19.
"Tapi setelah diyakinkan bahwa perlu isolasi untuk keselamatan keluarga dan tetangga sekitarnya, yang bersangkutan bisa menikmati di dalam kamar isolasi,' kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu kepada wartawan, Kamis (2/4).
Pasien ini terinfeksi di luar DIY dan per 2 April sudah diperbolehkan pulang. Ia diisolasi selama 18 hari dan sudah tiga kali melakukan tes swab Covid-19 dengan dua kali hasil negatif.
"Pasien ini masuk klaster Bogor, hari ini keluar dan tadi sudah dijemput keluarganya. Ini kita sambut gembira dan menunjukkan Covid-19 itu bisa sembuh," ujar Heroe.
Walaupun begitu, Heroe menyebut masih ada kendala yang dihadapi terkait lamanya hasil laboratorium dari tes swab yang sudah dilakukan. Sebab, hasil laboratorium bahkan keluar setelah satu minggu.
"Ini yang menjadikan kendala pasien ini lama dalam isolasi. Jika bisa cepat, bisa keluar dari RS beberapa hari lalu. Semoga besok kita bisa dapatkan hasil swab lebih cepat agar penanganannya juga bisa lebih cepat," jelasnya.
Per 2 April, sudah ada 285 orang yang menjalani tes swab. Dari 285 tersebut, 72 orang dinyatakan negatif. Sementara, positif Cobid-19 ada 29 orang dengan tiga kasus sudah dinyatakan sembuh dan tiga kasus meninggal dunia.
"Hasil positif yang dikembalikan ke wilayah asal ada satu kasus yaitu kasus ke-17 yang meninggal dunia. Masih PDP dalam proses laboratorium ada 183 orang dengan 10 diantaranya meninggal dunia," kata juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih.