REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung dr Reihana menanggapi keluhan warga terkait dengan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Lampung, saat memeriksakan virus corona, Senin (23/3). Menurut Reihana, petugas rumah sakit harus memberikan edukasi kepada warga yang ingin berobat memeriksakan kesehatan dirinya.
“Saya berharap petugas rumah sakit untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, agar terlebih dahulu mengunjungi puskesmas terdekat jika belum merasakan gejala Covid-19,” kata Kadiskes Lampung dr Reihana di Bandar Lampung, Selasa (24/3).
Menurut Reihana, warga yang ingin memeriksakan kesehatan dirinya apakah mengidap Covid-19 atau tidak dapat melakukan terlebih dahulu mengunjungi pelayanan kesehatan (faskes) pertama yakni puskesmas terdekat.
Ia mengatakan, bila dalam pemeriksaan belum merasakan adanya gejalan Covid-19, warga dapat mengkarantina mandiri (self isolation), pengawasan mandiri (self monitoring), dan jaga jarak (sosial/fisical distancing).
Pada faskes pertama puskesmas, warga mendapatkan gejalan Covid-19, maka akan dilakukan pemantauan gejala oleh petugas kesehatan, lalu Orang Dala Pemantauan (ODP) diperbolehkan pulang. Bila gejala terus berlanjut, maka petugas akan merujuk ke Rumah Sakit rujukan pemerintah dalam penanganan virus korona, dan orang tersebut masuk dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Rumah Sakit yang menjadi rujukan pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Lampung yakni RSUD Abdul Moeloek Lampung, RSUD Ahmad Yani Kota Metro, RSUD Bob Bazar Kalianda, RS Ryacudu, dan RS Bandar Negara Husada.
Sebelumnya beredar informasi di media sosial facebook, terkait dengan penolakan petugas RSUD Abdul Moeloek dalam melayani warga yang ingin berobat memeriksa kesehatan diri setelah pulang dari luar kota. Seorang warga menceritakan, ia pulang dari Kuningan, Jawa Barat pada 20 Maret 2020. Orangtuanya membawa santri di Pondok Tahfidz Alquran.
Setiba di Bandar Lampung, ia dan anaknya mengurung diri (karantina) di rumah selama tiga hari. Pada Senin (23/3), ia berniat memeriksakan diri ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung untuk konsultasi prosedur pemeriksaan Covid-19.
Pertama ia menanyakan kepada petugas parkir, petugas keamanan. Petugas sekuriti menyarankan ke IGD dan menanyakan langsung ke dokter IGD. Lalu, perawat di IGD menyarankan ke Poli Paru Paru. Setiba di Poli Paru Paru, perawat di tempat tersebut malah bertanya, “bapak mau bayar pake apa?”.
Setelah berdebat beberapa lama, bapak tersebut tidak mau membayar dan pulang. Ia menyatakan, pelayanan di RSUD Abdul Moeloek sebagai rumah sakit rujukan pemerintah dalam penanganan virus korona masih lemah di tataran bawah. Padahal, petugas dapat melayani masyarakat semua yang ingin konsultasi dan memeriksakan diri terkait Covid-19.