REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Petugas pos gabungan pemeriksaan di perbatasan Rejang Lebong dengan Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan, mencatat ribuan orang dari berbagai daerah di Tanah Air masuk ke Provinsi Bengkulu melalui daerah itu.
Kepala Dinas Perhubungan Rejang Lebong, Rachman Yuzir, Senin (30/3), mengatakan jumlah pendatang ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu ini terpantau sejak didirikannya pos gabungan pemeriksaan kendaraan di perbatasan Lubuklinggau dengan Kecamatan Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong pada 26 Maret lalu.
"Sampai dengan hari ini setidaknya sudah ada 3.000-an orang yang masuk ke Provinsi Bengkulu melalui jalur darat Kota Lubuklinggau, Sumsel," ujar dia.
Para pendatang yang masuk ke Provinsi Bengkulu tersebut, berasal dari berbagai daerah baik kota yang ada di Sumatra maupun dari Jawa dengan tujuan 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
Para pendatang ini kebanyakan berasal dari pekerja pabrik yang perusahaannya tutup sementara akibat adanya wabah Covid-19. Mereka datang dengan menaiki kendaraan umum seperti bus, travel, dan kendaraan pengangkut barang.
Para pendatang ini di pos gabungan menjalani pemeriksaan suhu tubuh, pendataan serta penyemprotan disinfektan. Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir di tempat terpisah menyebutkan pemeriksaan kesehatan para pendatang ini mereka lakukan hanya pada malam hari saja terhitung sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB.
Sedangkan untuk pemeriksaan pada siang hari dilaksanakan di Terminal Tipe-A di Kelurahan Simpang Nangka, Kecamatan Selupu Rejang terhitung dari pukul 06.00 WIB-18.00 WIB. "Untuk teknis di lapangan kami hanya mengikuti dinas perhubungan saja, yakni pemeriksaan suhu tubuh para pendatang. Jika ada yang suhunya diatas ambang batas langsung dirujuk ke rumah sakit," kata Syamsir.
Sejauh ini dari ribuan orang yang telah menjalani pemeriksaan di pos gabungan perbatasan itu, belum ditemukan pendatang yang suhu tubuhnya diatas ambang 38 derajat Celsius.