REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 44.400 penumpang dari sejumlah stasiun di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya terkonfirmasi membatalkan tiket kereta api. Pasalnya, pihak KAI sebelumnya telah membatalkan perjalanan KA ke berbagai daerah, termasuk yang menuju Jakarta untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan, puluhan ribu pembatalan tiket KA itu tercatat dalam periode 1 sampai 28 Maret 2020. PT KAI, kata dia, sampai kini tetap membuka dan menerima layanan pembatalan.
Pihaknya mempermudah dengan batasan waktu bisa dilakukan pembatalan tiga jam sebelum waktu keberangkatan KA melalui aplikasi "KAI Access". Sebelumnya, layanan pembatalan tiket KA melalui KAI Access hanya bisa dilakukan maksimal 12 jam sebelum keberangkatan KA.
"Namun terhitung sejak 26 Maret 2020, layanan pembatalan melalui KAI Access bisa dilakukan tiga jam sebelum keberangkatan KA," kata Suprapto kepada wartawan, Ahad (29/3).
Namun bagi yang kesulitan mengakses aplikasi, PT KAI tetap menerima masyarakat yang ingin mendatangi loket stasiun KA di dalam stasiun, yaitu Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Mojokerto, Sidoarjo dan Bojonegpro. Namun, untuk mempermudah proses pembatalan tiket KA tetap disarankan memanfaatkan aplikasi KAI Access.
"Masyarakat tidak perlu lagi mendatangi loket stasiun," kata Suprapto, menyarankan.
Sebelumnya, PT KAI Daop 8 Surabaya membatalkan sejumlah perjalanannya termasuk yang ke Jakarta, untuk meminimalkan penyebaran virus corona atau COVID-19. Masing-masing lanjutan perjalanan KA yang dibatalkan di antaranya, KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng–Bandung–Gambir/Jakarta, kemudian KA Mutiara Selatan relasi Malang-Surabaya Gubeng–Bandung-Gambir/Jakarta.
Berikutnya, KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung-Gambir/Jakarta, KA Malabar relasi Malang–Bandung–Pasar Senen/Jakarta, serta KA Pasundanrelasi Surabaya–Kiaracondong Bandung.