REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Seiring pemerintah daerah yang mengimbau warga membatasi kegiatan di luar rumah, dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, membuat konsumsi LPG sektor rumah tangga meningkat. Di Jatim, konsumsi LPG subsidi (3 kilogram) terjadi peningkatan sekitar 7 persen dari rerata konsumsi harian normal sebesar 3.900 Metrik Ton (MT).
"Kemudian produk LPG nonsubsidi Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram dari sektor konsumsi rumah tangga pun mengalami kenaikan sebesar 34 persen dari rata-rata konsumsi harian normal sebesar 165 MT," kata Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina MOR V, Rustam Aji melalui siaran persnya, Kamis (26/3).
Rustam menjelaskan, peningkatan konsumsi LPG ini salah satunya disebabkan peningkatan kegiatan masyarakat yang memasak sendiri dan makanan di rumah, seiring imbauan pemerintah tersebut. Di sisi lain, kata Rustam, terjadi penurunan konsumsi BBM di masyarakat melalui SPBU.
Rustam menjelaskan, dari catatan penjualan, terjadi penurunan konsumsi BBM jenis Produk Gasoline (Premium dan Perta Series) pada 22 sampai dengan 24 Maret sebesar 9 persen, dari rata-rata konsumsi harian normal yang sebesar 12.800 Kilo Liter (KL). Sedangkan untuk BBM jenis Produk Gasoil (Biosolar dan Dex Series) pada periode yang sama relatif stabil, dengan rata-rata konsumsi harian sebesar 6.000 KL untuk seluruh wilayah Jawa Timur.
"Kondisi ini bisa menggambarkan secara umum bahwa masyarakat sudah mulai memahami pentingnya anjuran Pemerintah, agar masyarakat mendukung dan mensukseskan gerakan #DiRumahAja yang telah diperpanjang hingga awal April," ujar Rustam.
Rustam mengaku, pihaknya berupaya agar BBM dan LPG terus tersedia untuk memenuhi aktivitas sehari-hari masyarakat. Pertamina juga diakuinya terus memantau penyaluran BBM dan LPG, khususnya untuk di wilayah Jawa Timur. Pertamina menurutnya telah menyiapkan strategi penyaluran apabila sewaktu-waktu diperlukan pasokan ke daerah-daerah tertentu.
"Kami juga mengimbau agar konsumen membiasakan bertransaksi secara cashless dengan penggunaan aplikasi MyPertamina, untuk mengurangi potensi penyebaran virus melalui uang tunai," kata Rustam.
Rustam melanjutkan, Pertamina tetap fokus dan memastikan proses penyediaan energi tetap berjalan baik. Menurutnya, masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135.