REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran dari biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp 2,5 miliar untuk fokus pengadaan alat kesehatan penanganan wabah virus Covid-19. Pengadaan alat kesehatan tersebut fokus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut.
"BTT untuk penanganan darurat bencana virus corona akan diarahkan ke pengadaan alat kesehatan guna menjamin ketersediaan dan pelayanan maksimal penanganan COVID-19," kata Bupati Garut, Rudy Gunawan, melalui siaran pers di Garut, Selasa (24/3).
Ia menuturkan, Pemkab Garut mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar dari BTT APBD Garut tahun 2020 yang siap digunakan untuk penanganan wabah COVID-19 selama 14 hari. Sebesar Rp 2,5 miliar, kata dia, akan dialokasikan untuk pangadaan alat kesehatan di antaranya berupa alat untuk paru, dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
"Untuk tahap dua nanti kita akan melakukan kegiatan memperluas preventif, kuratif dan jaminan sosial," katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, mendukung pemerintah daerah untuk menggunakan anggaran dari BTT dalam penanganan bencana wabah virus corona di Garut. Selama ini Kabupaten Garut, kata dia, tidak ada laporan warga positif virus corona, meski begitu pemerintah daerah harus tetap waspada dan melakukan langkah pencegahan seperti persiapan penahanan medis maupun penyediaan "hand sanitizer" di tempat umum.
"Kita di Garut ini tidak ada kasus positif, untuk itu kita harus menekankan pada pencegahan, dan bisa menggunakan dana dari BTT," katanya.
Sementara itu, Pemkab Garut selama ini sudah menyiapkan 83 ruang isolasi tersebar di enam rumah sakit untuk persiapan apabila ada orang yang disinyalir terjangkit virus corona. Selain itu, Pemkab Garut juga melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman yang benar kepada seluruh elemen masyarakat agar bisa terhindar dari wabah virus corona.