REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana mengatakan biaya untuk sekali pemeriksaan Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait Covid-19 mencapai Rp 600.000. Tjetjep mengaku tidak semua warga berstatus ODP mendapat pemeriksaan lantaran terhambat biaya.
"Biaya untuk membeli bahannya sangat mahal sehingga kita kesulitan memeriksa seluruh pasien ODP," ujarnya di Tanjungpinang, Senin (23/3).
Tjetjep mengakui tidak semua warga berstatus ODP mendapatkan pemeriksaan lantaran terhambat biaya. Karena itu, satu-satunya jalan menunggu hasil pemeriksaan spesimen dari Kementerian Kesehatan. "Ini membutuhkan waktu," ucapnya.
Alat Rapid Test dari pemerintah pusat akan membantu pemda mendeteksi warga yang tertular Covid-19. Alat itu, menurut dia cukup akurat. Namun tidak semua warga diperiksa dengan alat itu, karena jumlahnya terbatas. Alat itu akan dipergunakan untuk memeriksa ODP, tenaga medis, pejabat dan wartawan.
Ia mengatakan jumlah pasien positif Covid-19 berpotensi terus meningkat jika dilihat dari kebiasaan warga yang masih suka keluyuran, berkumpul pada suatu untuk urusan yang tidak penting, dan berangkat ke daerah lain dengan menggunakan kapal cepat maupun pesawat. Hari ini masih banyak warga yang menggunakan kapal dari Batam menuju Tanjungpinang.
"Saya lihat penumpang juga berdesak-desakan keluar dari kapal di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang. Saya miris lihat kondisi ini," katanya.
Tjetjep menjelaskan cairan pembersih tangan, dan masker tidak menjamin orang tidak tertular Covid-19. Virus itu bisa menempel di mana saja. Bahkan dari data WHO, virus itu bisa berada di udara lebih lama.
"Maka sebaiknya di rumah, hindari tempat keramaian, dan jaga kesehatan," imbaunya.
Hari ini, kata dia jumlah warga yang berstatussebagai ODP sebanyak 621 orang, meningkat 115 orang dibanding sehari yang lalu. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 54 orang, berkurang dua orang dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan pasien yang dinyatakan negatif 109 orang. "Hari ini ada penambahan satu pasien positif COVID-19 di Batam. Total jumlah pasien menjadi 5 orang," ujarnya.