Senin 23 Mar 2020 19:44 WIB

Cegah Corona, Pemkab Tabanan Pesan 500 Alat Rapid Test

Eka juga berharap pengumpulan masa menjelang hari raya Nyepi tidak terjadi.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti Memimpin Rapat Melalui teleconfrence Dalam Pembahasan Upaya Penekanan Covid-19 Di Tabanan Dengan Pemesanan 500 Alat Rapid Test, Senin (23/3).
Foto: Dok. Ist
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti Memimpin Rapat Melalui teleconfrence Dalam Pembahasan Upaya Penekanan Covid-19 Di Tabanan Dengan Pemesanan 500 Alat Rapid Test, Senin (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Tabanan menyatakan telah memesan 500 alat Rapid Test Corona sejak 16 Maret lalu. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat melakukan komunikasi jarak jauh (Video Conference) dengan Satgas COVID-19, seluruh jajaran OPD di Pemkab Tabanan, dan para pengelola DTW, di Tabanan Command Center atau TCC pada Senin (23/3).

"Saya sudah memesan alat tes virus corona atau rapid test seminggu yang lalu, namun baru akan datang sekitar 2 minggu kedepan. Saya telah memesan 500 alat tes. Saya juga telah menghubungi pihak Kemenkes RI untuk bantuan rapid test dan lainnya", tutur Bupati Tabanan Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti, Senin (23/3).

Pada Video Conference tersebut, Eka juga meminta seluruh jajarannya untuk menjaga kesehatan. Dia mengatakan, semua kesiapan dan kesehatan jajaran Satgas COVID-19 yang dipimpin oleh Sekda I Gede Susila, para OPD, Camat dan Pengurus DTW dalam upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 di wilayahnya masing-masing.

"Saya ingin para jajaran saya dites, karena mereka yang akan menjalankan roda pemerintahan. Kalau misalkan jajaran saya terkena virus ini, tentunya akan menjadi penghambat kita dalam menjaga keselamatan masyarakat”, papar Eka.

Eka juga berharap pengumpulan masa menjelang hari raya Nyepi tidak terjadi. Baik itu dalam pengarakan ogoh-ogoh, pemelastian, serta kegiatan keagamaan lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19, bukan untuk membatasi ruang gerak masyarakat. Namun, demi kepentingan bersama, mengingat virus ini tidak bisa disepelekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement