REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memasang dua bilik sterilisasi di terminal pintu kedatangan satu dan dua Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jatim, Ahad (22/3). Bilik sterilisasi sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Sementara ini arahan dari ibu wali kota ada dua titik (bilik sterilisasi), jadi yang di Terminal 1 dan Terminal 2 kedatangan (Juanda)," kata Kasi Pemeliharaan Bangunan dan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Kota Surabaya, Anggoro Himawan saat ditemui di Bandara Juanda.
Menurut dia, pemasangan dua bilik sterilisasi di T1 dan T2 Bandara Juanda ini berdasarkan arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran Covid-19. Khususnya di salah satu pintu masuk ke Kota Surabaya.
Ia menjelaskan, untuk bilik sterilisasi tipe terowongan saat ini sudah dipasang di terminal satu, kedatangan domestik. Sementara di terminal dua (kedatangan internasional), dipasang bilik sterilisasi tipe chamber (ruangan).
Namun, lanjut dia, berdasarkan kajian yang dilakukan, ke depan bilik chamber yang ada di T2 Juanda akan diganti dengan tipe terowongan agar lebih cepat dan efektif saat proses skrining. "Pemasangan bilik sterilisasi di tempat umum ini yang pertama kali di T1 dan T2 Juanda," katanya.
Namun demikian, kata Anggoro, ke depan tidak menutup kemungkinan bilik sterilisasi ini juga bakal dipasang tempat-tempat atau fasilitas umum lainnya. Seperti di terminal dan stasiun yang ada di Kota Surabaya.
"Mungkin ke depannya dipasang juga (bilik sterilisasi) di tempat-tempat umum lain. Namun yang di terminal sama stasiun sudah kita pasang wastafel," katanya.
Kepala Bidang Kekarantinaan dan Surveilans KPP Kelas 1 Surabaya, Budi Santoso menyambut baik langkah preventif yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ia berharap, upaya ini juga dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat.
"Tentunya kami sangat berterima kasih karena memang ini mendukung pelayanan kita terhadap masyarakat," kata Budi.
Dengan situasi yang pandemi seperti ini, kata Budi, tentunya penyakit sudah secara sporadik terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Untuk itu, kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19, tidak hanya dilakukan di layanan penerbangan internasional, tapi juga domestik.
Meski begitu, lanjut dia, pihaknya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya dengan adanya bilik sterilisasi tersebut.
"Semoga ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Alat ini akan beroperasi dari mulai adanya penerbangan di kedatangan dari pagi sampai malam. Penerbangan paling pagi pukul 07.00 WIB sampai 22.30 WIB," kata Budi.