Ahad 22 Mar 2020 16:58 WIB

Pengusaha Siapkan Diri Untuk Menutup Perkantoran di DKI

Meski berat, dunia usaha mendukung seruan Gubernur Anies untuk kerja dari rumah.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ratna Puspita
Karyawan beraktivitas di sebuah gedung perkantoran di Kuningan, Jakarta. Meski berat, pengusaha akan mendukung seruan gubernur untuk menerapkan work from home.
Foto: WAHYU PUTRO A/ANTARA FOTO
Karyawan beraktivitas di sebuah gedung perkantoran di Kuningan, Jakarta. Meski berat, pengusaha akan mendukung seruan gubernur untuk menerapkan work from home.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menutup kegiatan perkantoran di DKI Jakarta ditanggapi oleh para pengusaha. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang menjelaskan pengusaha tetap akan mematuhi dan mendukung kebijakan Anies Baswedan.

Namun, kata Sarman, hal tersebut bukanlah keputusan yang mudah. "Walaupun memang berat dunia usaha tetap mendukung seruan gubernur untuk menerapkan work from home dalam rangka peran serta dunia usaha dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona," ujar Sarman saat dihubungi, Ahad (22/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan sebenarnya sejak 16 Maret lalu, perusahaan sudah mulai melakuan kerja dari rumah atau work from home meski tidak 100 persen diberlakukan ke semua karyawan. Karyawan di bidang tertentu memang tidak bisa melakukan kerja dari rumah karena tugasnya terkait dengan pelayanan pelanggan.

"Jam kerja juga sudah dikurangi, apalagi para pengelola gedung di kawasan Sudirman misalnya sudah melakukan kebijakan kepada para tenant jam kantor hanya jam 08.00 s/d 15.00. Yang jelas bahwa kita mendukung penuh program pemerintah bagaimana agar wabah virus corona ini segera berakhir sehingga aktivitas bisnis dan perekonomian kita dapat normal kembali," ujar Sarman.

Ia juga menjelaskan saat ini kondisi dunia usaha sangatlah tertekan. Apalagi, produktivitas perusahaan juga semakin diperparah dengan kondisi seperti ini. 

Namun, pengusaha mengikuti imbauan pemerintah agar penularan Covid-19 tidak makin parah. "Kondisi dunia usaha saat ini sangat tertekan disemua sektor,dengan mengurangi aktivitas kantor selama 14 hari tentu produktivitas usaha kita tidak maksimal. Namun kita tetap mengedepankan bahwa keselamatan masyarakat,staff dan karyawan kita diatas segala galanya.Semoga badai ini cepat berlalu," ujar Sarman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement