REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta nanti akan menyediakan tempat santai (relaksasi) khusus bagi tenaga medis. Nantinya akan diatur, setiap sekian jam operasional, tenaga medis harus beristirahat di ruang relaksasi dengan pendingin ruangan berstandar penyerap partikel udara efisiensi tinggi atau HEPA (High Efficiency Particulate Air) itu.
"Disiapkan satu ruang khusus untuk relaksasi, sehingga apabila mereka sudah operasional dengan ketentuan sekian jam, maka harus relaksasi. Sudah disediakan tempat untuk relaksasi," kata Marsekal Hadi Tjahjanto, di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/3).
Menurut Panglima TNI, tenaga medis perlu diatur jadwalnya beristirahat secara bergantian, sehingga tidak berpotensi tertular virus karena kelelahan (fatigue). Tidak hanya tenaga medis, disiapkan pula ruang santai bagi pasien yang merasa jenuh berada di ruang observasi.
"Pasien tersebut juga diberikan ruangan untuk relaksasi dan tentunya harus memenuhi standar, yaitu ruangan tersebut juga kita desain dengan kelengkapan pendingin ruangan (AC) yang menggunakan standar HEPA," ujar Panglima TNI.
Ia menambahkan, RS darurat di Wisma Atlet Kemayoran kini menuju siap untuk dioperasionalkan untuk menangani pasien Covid-19.
"Setelah kami cek, semua peralatan sudah lengkap. Dan diharapkan sesegera mungkin bisa dioperasionalkan untuk peralatan (penanganan) bagi yang terjangkit Covid-19 tersebut," ujar Panglima TNI itu pula.
Kapasitas di rumah sakit darurat tersebut diperkirakan saat ini bisa menampung 2.500 tempat tidur yang akan terbagi dalam dua klasifikasi, yaitu ruang isolasi dan ruang observasi. Sebanyak empat gedung atau tower Wisma Atlet Kemayoran kini sudah di-upgrade dan segera difungsikan mendukung penanganan pasien Covid-19.
Tower Enam dan Tower Tujuh akan digunakan untuk menerima pasien indikasi positif COVID-19. Tower itu akan dilengkapi peralatan laboratorium, ruang radiologi dan ruang isolasi, ruang perawatan intensif (intensive care unit /ICU dan non-ICU serta ruang rileks ber-AC dengan standar HEPA.
Bagi tenaga medis, kata Hadi, ditempatkan di tower tiga yang terdiri dari tenaga medis TNI, Polri, BUMN, unsur rumah sakit swasta, dan kelompok yang mampu memberikan tenaganya dalam mendukung perawatan pasien Covid-19. Sedangkan, satu tower lagi untuk anggota gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 yang termasuk di dalamnya ada anggota TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan dari kelompok relawan.