REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta masyarakat melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran corona. Terkait rencana pernikahan, Ridwan Kamil menilai menikah syariatnya adalah akad nikahnya yang paling penting.
"Itu yang utama. Resepsi menurut saya nomor dua. Pilihannya, usulan saya akadnya dulu, resepsinya belakangan. Atau menunda dulu sampai suasanya aman dan nyaman," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Jumat (20/3).
Emil berharap, semua masyarakat menyesuaikan. Karena, semua berubah dengan fakta baru virus ini maka pola kebiasaan pun meyesuaikan. "Tidak melarang, tapi kurangi kerumunannya," katanya.
Pemprov Jabar sendiri, secara resmi me-launching aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat) di Jabar Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (20/3). Setelah situs web pikobar.jabarprov.go.id, aplikasi PIKOBAR dikembangkan agar warga Jabar bisa mengakses data, melihat peta sebaran, berinteraksi, mengakses nomor darurat, periksa gejala mandiri dan seputar informasi mengenai Covid-19 melalui unduhan di gawai masing-masing.
"Dengan aplikasi PIKOBAR ini, mari warga Jabar bersama pemerintah kita semakin waspada dan paham terkait penyebaran, pencegahan, dan penanggulangan Covid-19," kata Emil.
Emil mengatakan, inovasi teknologi berupa aplikasi PIKOBAR ini merupakan salah satu bentuk kesigapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam menanggulangi pandemi global virus asal Wuhan itu. Sementara masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan tanpa harus panik. Melalui aplikasi ini, penanggulangan Covid-19 bisa tercapai melalui transparansi data dan komunikasi terus-menerus agar masyarakat sadar dan tahu bagaimana harus menyikapinya.
"Tolong (aplikasi PIKOBAR) diunduh oleh jutaan warga Jabar supaya jangan kemana-mana lagi (cari informasi), semua urusan terkait Covid-19 ada.