Jumat 20 Mar 2020 16:07 WIB

Positif Corona Tambah Jadi 369 Orang, 32 Pasien Meninggal

Sebanyak 17 pasien Corona dinyatakan sembuh.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.(Antara/Sigid Kurniawan)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.(Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali mengumumkan penambahan sebanyak 60 orang yang terinfeksi virus Corona. Sehingga per Jumat (20/3) sore ini, sudah ada 369 kasus positif Covid-19 di Indonesia dengan 17 pasien di antaranya dinyatakan sembuh dan 32 orang lainnya meninggal dunia.

Penambahan ini menurun dibanding pada Kamis (19/3) kemarin, saat penambahan kasus positif Covid-19 dalam satu hari berjumlah 82 orang.

Baca Juga

"Ada 60 kasus baru, sehingga jumlah total adalah 369. Kemudian ada penambahan satu kasus sembuh sehingga total menjadi 17. Dan tambahan kasus meninggal sebanyak 7 orang sehingga total 32 orang," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Jumat (20/3).

Ekskalasi penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia memang berlangsung cepat. Hingga hari ini, tingkat kematian akibat infeksi virus korona di Indonesia mencapai 8,67 persen, dihitung dari 32 kematian dari total 369 kasus positif.

Ada dua pejabat publik yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19, yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Yurianto menambahkan, seluruh hasil pemeriksaan yang menunjukkan positif langsung dikirim ke rumah sakit yang merawat pasien. Dokter, ujarnya, memiliki kewajiban untuk menyampaikan kondisi kesehatan pasien yang bersangkutan.

Data juga dikirim kepada Dinas Kesehatan di daerah agar pemerintah setempat bisa melakukan penjejakan kontak terhadap siapapun yang sempat melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.

"Sehingga bisa digunakan untuk kontak tracing siapa saja yang pernah kontak dekat dan dilakukan pemeriksaan. Ini upaya kita mencari menemukan dan mengisolasi kasus positif supaya tidak menyebar," jelas Yurianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement