Jumat 20 Mar 2020 15:21 WIB

Jumlah ODP Kasus Virus Corona di Maluku Naik dalam Dua Hari

Jumlah ODP virus corona di Maluku mencapai 18 orang di enam kabupaten/kota.

Red: Nur Aini
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.(Antara/M Agung Rajasa)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.(Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona Covid-19 di Provinsi Maluku melonjak dalam dua hari terakhir yaitu mencapai 18 orang yang tersebar di enam dari 11 kabupaten/kota di provinsi itu.

Ketua Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang mengatakan ke-18 ODP itu tersebar yakni lima di Kota Ambon, enam di Kabupaten Kepulauan Aru, tiga di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dua di Kota Tual serta masing-masing satu di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Buru.

Baca Juga

Sedangkan, Kabupaten Maluku Tengah maupun Seram Bagian Timur (SBT), Buru Selatan, Maluku Tenggara dan Maluku Barat Daya (MBD) belum ada.

Kasrul yang juga Sekda Maluku didampingi Kadis Kesehatan setempat, Meikyal Pontoh itu, mengemukakan, melonjaknya ODP itu dipengaruhi warga Maluku yang bepergian setelah mereka kembali ke daerah masing-masing.

"Jadi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di masing-masing Kabupaten/Kota di Maluku diefektifkan kerjanya dengan Pemkab/Pemkot telah siap dengan ruangan isolasi dan siap melakukan observasi dengan dukungan peralatan maupun Alat Pelindung Diri (ADP)," ujarnya di Ambon, Jumat (20/3).

Dia mengakui, terjadi penambahan ODP di Kota Ambon dari sebelumnya empat menjadi lima orang. Tiga orang di antaranya masih menjalani perawatan di RSUD dr M Haulussy Ambon karena menunggu hasil pemeriksaan spesimen dari Laboratorium Kesehatan (Labkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kami juga mengisolasi satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD dr.M. Haulussy karena berdasarkan pemeriksaan suhu tubuh setelah tiba di Bandara internasional Pattimura Ambon ternyata lebih dari 38 derajat Celcius dan demam," kata Sekda.

Disinggung lamanya hasil pemeriksaan spesimen warga Bekasi, dia menjelaskan, proses tersebut di Labkes Kemenkes mencapai ribuan sehingga harus antre.

"Kami telah berkoordinasi dengan Kemenkes agar Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Ambon diberikan kepercayaan untuk memeriksa spesimen karena memiliki sumber daya manusia (SDM) maupun peralatan, bahkan bisa melatih tenaga medis," kata Sekda.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement