REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bogor Bima Arya sudah dipastikan positif virus corona jenis baru atau (Covid-19). Sejak kemarin, Bima menjalani isolasi di RSUD Kota Bogor.
Seperti tertera dalam video di akun Instagram milik Bima Arya, ia mengetahui positif setelah menerima telepon dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Bima dalam video mengatakan akan mematuhi protokol penanganan corona.
Republika.co.id mencoba bertanya kepada Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengenai perkiraan Bima Arya terpapar corona. Bima diketahui sebelumnya baru saja melakukan perjalanan dinas ke Turki. Bima juga diketahui menghadiri acara pertemuan Sinode Tahunan GPIB se-Indonesia di Hotel Aston, Kota Bogor. Dari acara di Aston tersebut telah ada sejumlah kasus positif corona di beberapa daerah Indonesia.
"Yang pasti beliau terdaftar dari negara endemis Covid-19," ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjawab soal kepastian positif corona Bima Arya, ketika dikonfirmasi, Jumat (20/3).
Dikutip dari laman Pemkot Kota Bogor, Bima Arya bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo diketahui menghadiri sekaligus membuka Persidangan Sinode Tahunan 2020 GPIB se-Indonesia, di Aston Bogor Hotel and Resort. Acara tersebut dia hadiri pada Rabu (26/2).
“Ada dua alasan mengapa saya hadir di sini. Pertama, peserta yang datang dari seluruh Indonesia semuanya berkumpul bersama-sama dengan semangat kebersamaan. Cocok dengan semangat Kota Bogor dari masa ke masa. Bersama dalam keberagaman. Semangatnya sama, niatnya sama, cita-citanya sama, dan tantangannya pun sama. Kita harus terus menguatkan, merapatkan barisan untuk terus bersama dalam keberagaman, apa pun ceritanya,” ungkap Bima Arya, saat itu.
“Alasan kedua, sebagian besar peserta menginap di hotel ini (Aston), sebagian lagi menginap di hotel lain yang ada di Kota Bogor. Artinya, PAD bagi Kota Bogor. Jadi, saya berterima kasih sekali karena begini, biasanya acaranya di Kota Bogor, tapi menginapnya di Jakarta. Tinggal nanti jalan-jalannya, asinan Bogor-nya, toge gorengnya, soto Bogor-nya, tas Tajur, dan lain-lain. Jadi, menyumbang bagi kesejahteraan warga Kota Bogor,” katanya menambahkan.
Persidangan Sinode Tahunan 2020 GPIB se-Indonesia di Aston Bogor Hotel and Resort berlangsung 26-29 Februari 2020. Acara diikuti 685 peserta sebagai utusan seluruh GPIB dari 26 provinsi.
Dari acara tersebut ditelusuri sejumlah kasus postif corona. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung dr Reihana membenarkan seorang pasien lelaki dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek. “Benar, positif. Pasien pernah kontak orang terkonfirmasi positif Covid-19 di gereja Bogor,” kata dr Reihana.
Sementara itu, di Samarinda terdata satu orang warga Samarinda dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19. Berdasarkan pelacakan kontak, pasien tersebut sempat mengikuti pertemuan di Bogor.
Di Solo dilaporkan, dua pasien positif yang meninggal di RSUD dr Moewardi (RSDM), Solo, adalah peserta seminar di Bogor. Selain dua pasien meninggal, masih ada ada empat pasien lainnya yang positif corona di Jawa Tengah. Para pasien itu juga memiliki riwayat yang sama, yaitu mengikuti seminar di Bogor.