REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Lahan tanaman padi seluas 404 hektare di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terancam puso. Para petani terancam menghadapi puso akibat lahannya terendam luapan banjir saat hujan lebat yang mengguyur wilayah ini beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan tanaman padi yang terendam banjir ada di Kecamatan Panjatan, Lendah, dan Galur. "Dari total 404 hektare tanaman padi yang terendam air, 74,7 hektare dinyatakan puso sehingga tidak bisa panen," kata Aris pada Kamis (19/3).
Aris mengatakan pihaknya masih memantau tanaman padi yang terendam untuk mengantisipasi gagal panen atau puso di lahan tanaman padi yang terendam banjir. Di Kecamatan Lendah lahan padi seluas 60 hektare terendam air yang menyebabkan 14,24 hektare puso.
Selanjutnya, lahan padi yang terendam di Kecamatan Galur seluas 294 hektare dan yang puso seluas 54,5 hektare. Kemudian di Kecamatan Panjatan lahan yang puso mencapai 10 hektare. "Dari total tanaman padi yang puso seluas 74,7 hektare, yang diikutsertakan dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) hanya sekitar 28,14 hektare," terang Aris.
Dia mengatakan dari total lahan pertanian di Kulon Progo seluas 11.047 hektare, baru 1.000 hektare yang ikut AUTP. Ini artinya pemahaman petani tentang pentingnya AUTP masih perlu ditingkatkan lagi. Dalam setiap kegiatan pertemuan dengan petani dan kelompok tani, pihaknya selalu mengingatkan supaya mengikutsertahan tanaman padi mereka dalam AUTP.
"Untuk melindungi usaha tani padinya, kami mengharapkan petani bisa mengikuti progo AUTP," harap Aris.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tri Hidayatun mengatakan pihaknya akan mengupayakan tanaman padi yang puso dan ikut dalam AUTP mendapat klaim dari pihak asuransi. Sedangkan untuk tanaman padi puso yang tidak masuk dalam asuransi akan diupayakan mendapat bantuan benih padi.
"Pada 2020 ada alokasi program bantuan benih padi, jagung, dan kedelai dari Kementerian Pertanian untuk petani Kulon Progo," katanya.