REPUBLIKA.CO.ID, JAKRTA -- MRT Jakarta mengimbau kepada masyarakat agar memanfaatkan transportasi publik MRT hanya jika ada kebutuhan mendesak. Seruan itu dikeluarkan dalam rangka menerapkan kebijakan bekerja di rumah untuk mengurangi penyebaran wabah akibat infeksi virus corona tipe baru.
"Kami berharap masyarakat dapat menggunakan transportasi publik, terutama MRT Jakarta, hanya jika ada kebutuhan yang mendesak,” ujar Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Selain itu, William mengungkapkan bahwa berdasarkan data, rata-rata jumlah penumpang pada saat weekdays mencapai 100 ribu penumpang. Namun, pada Selasa (17/3), jumlah penumpang hanya sekitar 31 ribu penumpang.
Dengan demikian, terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 69 persen dari jumlah rata-rata harian. Dari data tersebut, William melihat imbauan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah cukup efektif.
“Dalam beberapa hari ke depan, diperkirakan jumlah penumpang akan semakin menurun seiring dengan semakin banyaknya kantor-kantor yang menerapkan work from home," kata Direktur Utama MRT Jakarta tersebut.
PT MRT Jakarta telah menerapkan protokol transportasi publik dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona, seperti pemeriksaan suhu tubuh calon penumpang serta mengimbau pemakaian penyanitasi tangan (hand sanitizer) bagi setiap calon penumpang. Pihaknya mengimbau agar setiap calon penumpang dapat menjaga kesehatan dan kebersihan diri sebagai bagian dari upaya bersama mencegah penyebaran virus corona.
MRT Jakarta kembali beroperasi ke jadwal normal pada Selasa (17/3) setelah sehari sebelumnya mengurangi frekuensi kedatangan kereta dan pembatasan penumpang. Pembatasan sosial (social distancing) kepada penumpang selama berada di area stasiun dan di dalam kereta dengan jarak minimal satu meter tetap berlaku, termasuk ketika pada saat mengantre, baik di luar maupun di dalam stasiun.
MRT Jakarta juga tetap menerapkan pembatasan 60 orang per kereta atau 360 orang per rangkaian. Calon penumpang diharapkan dapat mengikuti arahan dari petugas MRT Jakarta di stasiun.