REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menambah dua rumah sakit rujukan untuk penanganan virus corona jenis baru atau COVID-19. Hal ini dilakukan seiring dengan semakin meningkatnya ancaman virus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini, mengatakan, meski belum ada pasien di daerah itu yang positif tertular virus corona, pemprov sudah menyiagakan sejumlah rumah sakit. Hal ini agar Pemprov Sumsel siap untuk menghadapi wabah.
“Sudah ada dua rumah sakit tambahan untuk tangani COVID-19, yakni RS Siti Fatimah Palembang dan RS Rivai Abdullah di Kabupaten Banyuasin,” kata dia, Rabu (18/3).
Dengan demikian, jumlah rumah sakit rujukan untuk penanganan COVID-19 totalnya menjadi tujuh RS. Selain dua RS tersebut, ada pula RS Mohammad Hoesin Palembang, Rumah Sakit Umum (RSU) Lahat, RSU Kayu Agung, RS Ibnu Sutowo Baturaja, dan RS Bari. Pihaknya saat ini mengajukan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi petugas rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan.
“Sudah kami ajukan ke Kemenkes. Karena banyaknya kebutuhan di provinsi lain, sehingga APD dari Kemenkes pun terbatas,” kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, pemprov pun telah menyiapkan APD secara mandiri sesuai instruksi Gubernur Sumsel. Untuk mendukung antisipasi penyebaran COVID-19, Dinkes Sumsel akan menambah rumah sakit yang akan melayani pasien dengan kemungkinan terserang virus tersebut. Namun, katanya, bukan rumah sakit rujukan yang ditetapkan Kemenkes melainkan RS yang memang memiliki fasilitas mumpuni dalam penanganan virus corona.
“Kita akan menambah 'second option' rumah sakit yang menangani COVID-19, sekarang kita sedang mendata semua rumah sakit di daerah, baik rumah sakit daerah atau rumah sakit swasta untuk membantu dalam pelayanan COVID-19,” kata dia.
Ia mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus positif virus corona di Sumsel. Namun, ada 76 pasien dalam pengawasan yang dicatat Dinkes Sumsel. Dari 76 orang tersebut, 66 di antaranya sudah dinyatakan sembuh atau sehat, sedangkan 10 lainnya masih tahap observasi.
“Kita juga mencatat ada tiga pasien dalam pengawasan, namun setelah dicek di laboratorium Litbangkes, dinyatakan negatif corona. Jadi memang di Sumsel belum ada kasus positif corona,” kata dia.