Rabu 18 Mar 2020 15:55 WIB

Puskesmas Jatim Diminta Dirikan Posko Corona

Sudah ada delapan kasus positif Corona di Jatim, satu meninggal.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), hingga Pondok Bersalin Desa (Polindes) turut aktif membantu upaya pencegahan penyebaran virus Corona.

Bahkan, Khofifah meminta puskesmas-puskesmas yang ada di Jatim, mendirikan posko yang melayani masyarakat yang ingin memeriksakan diri terkait Corona.

Baca Juga

"Puskesmas mereka juga diharapkan membuka posko. Jikalau masyarakat kemudian ingin melakukan konfirmasi karena batuk, konfirmasi karena flu, konfirmasi karena demam, supaya tidak terjadi kepanikan," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (18/3).

Khofifah berharap, posko di masing-masing Puskesmas sudah bisa pro aktif menyosialisasikan kepada masyarakat terkait sebaran dan cara mencegah penyebaran virus corona. Begitu pun Puskesmas pembantu, Poskesdes, dan Polindes turut dimintanya aktif mensosialisasikan kepada masyarakat, agar pro aktif memeriksakan diri, ketika ada gejala yang mengarah ke serangan virus corona.

"Kan tidak setiap Puskesmas pembantu ada dokternya. Tapi kita berharap bahwa Pustu, Polindes, dan Poskesdes juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, jikalau mereka ingin melakukan cek kesehatan misalnya silakan mereka ke Puskesmas,"  ujar Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengungkapkan, perkembangan jumlah kasus virus corona (Covid-19) di wilayahnya, sangat dinamis. Di Jatim, kata Khofifah, sudah ada delapan pasien positif corona. Satu di antaranye meninggal dunia.

"Enam positif itu yang diperiksa di Tropical Diseases Center Unair, dan dua yang diperiksa di Litbangkes Kemenkes, ini dua-duanya dari RS Saiful Anwar Malang. Ada dua sebenarnya yang meninggal. Yang satu dalam konfirmasi negatif, yang satu memang positif corona," ujar Khofifah.

Selain itu, lanjut Khofifah, di Jatim terdapat 29 orang yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP). Ada juga sebelas orang yang masuk dalam kategori pasien dalam pemantauan (PDP). Namun demikian, Khofifah enggan merinci di mana saja pasien-pasien tersebut dirawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement