REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta tim gugus percepatan penanganan Covid-19 DKI Jakarta untuk mengikuti arahan dari petugas medis atau kesehatan profesional terkait program untuk mengatasi virus itu. Anies mengibaratkan tim medis sebagai infantri dalam perang melawan corona.
"Saya minta dalam semua rencana, dengarkan pendapat teman-teman ahli medis. Mereka yang tahu persis. Jangan tanya yang bidang lain," kata Anies dalam rapat Perdana Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 pada Senin (16/3) yang diunggah ke Youtube di Jakarta, Rabu (18/3).
Hal ini diusulkannya agar langkah yang diambil untuk menangani wabah pandemi global ini dapat secara efektif dan tempat untuk ditangani di Ibu Kota. Ia bahkan mengumpamakan tim medis sebagai tim infanteri dalam sebuah pertempuran.
"Karena ini, kalau pertempuran, tanyanya kepada infantrinya. Yang perang paling depan siapa? Tenaga medis. Mereka ceritakan, langkahnya apa, tindakan baiknya apa, kita lakukan," ujar Anies.
Selain itu, Anies berpesan kepada tim gugus percepatan penanganan Covid-19 untuk meminta masyarakat umum tetap melaksanakan social distancing measure atau jaga jarak sosial. Ia pun mencontohkan penjagaan jarak sosial yang dilakukan dalam rapat perdana tim gugus percepatan penanganan Covid-19 di Balai Kota itu.
"Jadi untuk populasi secara umum, saya selalu sampaikan social distancing. Menjaga jarak. Ruang rapat ini saja sudah dibuat berjarak," kata Anies.
Anies pun berpesan agar anggota tim gugus percepatan penanganan Covid-19 itu pun harus menjaga kesehatan meski menangani kondisi yang tidak normal saat ini akibat Covid-19.
"Ingat kalau di pesawat itu ada tulisan bila kondisi pesawat dalam status daruratdan masker udara itu jatuh, maka pasang dulu masker itu untuk anda, baru membantu yang lain. Bapak ibu harus sehat, supaya bisa membantu yang lain. Kalau bapak ibunya sakit, ya, tidak bisa membantu yang lain," tutup Anies.