REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mendorong penggunaan sistem pembayaran nontunai dalam transaksi jual beli. Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penularan Covid-19.
"Kami terus merinci potensi hal-hal yang dimungkinkan menjadi media penularan virus Corona," kata wali kota di Semarang, Selasa (17/3).
Menurut dia, penggunaan uang tunai dalam transaksi jual beli menjadi salah satu media yang berpotensi menyebarkan virus tersebut. Ia menuturkan, menghindari kontak fisik secara langsung untuk sementara waktu menjadi salah satu kunci menghadapi kondisi yang terjadi saat ini.
Pihaknya mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi nontunai sebagai sikap bijak yang diambil untuk menghadapi penyebaran Corona. Pasalnya, saat ini cukup banyak dompet digital yang bisa memudahkan transaksi jual beli.
"Partisipasi publik menjadi faktor utama negara dalam menekan potensi penyebaran Corona," katanya.
Pemerintah Kota Semarang, lanjut dia, turus bekerja keras untuk menekan risiko penyebaran Corona dengan menjaga kebersihan berbagai fasilitas umum. Ia menambahkan, berbagai fasilitas umum terus disemprot menggunakan disinfektan setiap harinya yang terbagi di berbagai titik.