Selasa 17 Mar 2020 14:21 WIB

Kematian Akibat DBD Bertambah Jadi 165 Jiwa

Kematian akibat DBD terbanyak terjadi di Nusa Tenggara Timur, yaitu 39 jiwa.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu (11/3/2020).(Antara/Syifa Yulinas)
Foto: Antara/Syifa Yulinas
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu (11/3/2020).(Antara/Syifa Yulinas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 165 jiwa meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama periode 1 Januari 2020 hingga 17 Maret 2020. Kematian terbanyak terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu sebanyak 39 jiwa.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkap 165 kasus kematian akibat DBD terjadi di beberapa daerah. Jumlah tertinggi di NTT, disusul Jawa Tengah 16 orang dan Jawa Barat 15 orang.

Baca Juga

"Lampung 15 jiwa, Kalimantan Timur sembilan jiwa," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (17/3).

Kemudian, dia melanjutkan, Jambi tujuh jiwa, Sulawesi Utara lima jiwa, Bengkulu empat jiwa, Sulawesi Tenggara, Riau, Sulawesi Selatan dan Sumatra Selatan masing-masing tiga jiwa. Korban meninggal di Sumatra Barat, Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo masing-masing dua jiwa. Sementara di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Utara tercatat satu jiwa meninggal dunia.

Total kasus DBD di Tanah Air di periode yang sama sebanyak 26.328 kasus. Ia menambahkan, 10 kota/kabupaten dengan kasus DBD terbanyak yaitu Jawa Barat 4.102, NTT 3.407, Lampung 3.066, Jawa Timur 2.571 kasus, Sumatra Selatan 1.230, Jawa Tengah 1.197, Jambi 1.163, Riau 1.104, Kalimantan Selatan 781, dan Kalimantan Timur 778. Selebihnya kasus terjadi di daerah seperti DKI Jakarta 581, Sumatra Barat 518, Kalimantan Barat 503, Sulawesi Selasatan 472. Kasus paling sedikit terjadi di Maluku Utara sebanyak 91. 

Untuk mengatasi DBD yang cenderung meningkat, Nadia mengaku telah memberikan surat edaran kepada semua gubernur tentang kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD, menggerakkan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3 M plus. Selain itu pihaknya mengaktifkan pokja DBD di setiap kabupaten/kota, mengaktifkan posko kewaspadaan DBD hingga kabupaten/kota, distribusi logistik, mesin fogging, cairan infus hingga plasma darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement