REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta membatasi operasional kereta mulai dari waktu kerja, interval waktu keberangkatan, dan jumlah rangkaian kereta sebagai upaya pencegahan penularan covid-19. Akibatnya, terjadi penumpukan antrean penumpang di beberapa stasiun MRT Jakarta.
"Kami tengah melakukan evaluasi antrean calon penumpang memasuki empat stasiun MRT kami pagi hari ini," ujar Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin dalam keterangan tertulis, Senin (16/3).
Empat stasiun yang terjadi antrean akibat pembatasan itu di antaranya stasiun Lebak Bulus, stasiun Fatmawati, stasiun Cipete Raya, dan stasiun Dukuh Atas BNI. Sementara ini antrean di sembilan stasiun MRT lainnya masih normal.
"Sedangkan social distancing di dalam stasiun dan di dalam kereta juga sudah berjalan. Hasil evaluasi tersebut akan kami reviu bersama pemerintah dalam waktu dekat," lanjut dia.
Ia mengatakan, pembatasan operasional MRT Jakarta sejalan dengan koordinasi dengan pemerintah sebelumnya untuk membatasi pergerakan di perkotaan. Pemerintah sebelumnya telah mengimbau warga bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah.
Oleh karena itu, MRT Jakarta memfokuskan operasional MRT Jakarta khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19 seperti pekerja medis. Selain itu MRT Jakarta tetap berjalan untuk pelayanan publik yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah.
"Layanan angkutan umum pada hari ini bukan ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor, yang sudah dihimbau untuk bekerja dari rumah," kata Kamaluddin.
Sebelumnya, MRT Jakarta mengubah jadwal layanan operasi mulai Sein hinggu 14 hari ke depan. Waktu operasional MRT Jakarta menjadi pukul 06.00 sampai 18.00 WIB dengan headway keberangkatan setiap 20 menit.