REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum Partai Demokrat. Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai secara alamiah sikap tegas SBY dalam memimpin Partai Demokrat akan melekat pada AHY.
Apalagi, keduanya sama-sama berlatar belakang militer. "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Itu pepatah pas untuk menggambarkan sosok AHY yang akan menduplikasi kepemimpinan SBY," kata Adi kepada Republika.co.id, Senin (16/3).
Ia memandang melekatnya bayang-bayang SBY bukanlah menjadi tantangan bagi AHY. Menurutnya, sosok SBY merupakan letak kekuatan Demokrat.
"Yang perlu dilakukan AHY adalah menginternalisasi nilai-nilai SBY secara umum," ujarnya.
Selain itu, Adi menilai AHY punya bekal memimpin Partai Demokrat lima tahun ke depan. Secara politik organisatoris, AHY punya pengalaman pernah sebagai calon gubernur DKI Jakarta, komandan kogasma, hingga wakil ketua umum Partai Demorkat.
"Sementara secara personal AHY cukup populer dan rajin turun ke daerah," ujarnya.
Kemudian, menurutnya, kesuksesan AHY menahkodai Demokrat akan dilihat dari pilkada serentak 2020. Kepemimpinan AHY dinilai berhasil apabila bisa meningkatkan kemenangan kepala daerah di pilkada 2020.
"Ini ukuran paling dekat apakah AHY akan bisa memimpin Demokrat ke depan atau tidak," tuturnya.
Selain itu, hal lain yang juga menarik untuk disoroti adalah posisi sekjen Demokrat. Menurutnya untuk mengimbangi AHY, maka sekjen Partai Demokrat nantinya harus kader yang loyalitas dan totalitasnya luar biasa untuk Demokrat.