Sabtu 14 Mar 2020 13:14 WIB

KPAI Dorong Pemerintah Siapkan Belajar Metode Online

KPAI minta pemerintah siapkan pembelajaran dengan metode online

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
KPAI minta pemerintah siapkan pembelajaran dengan metode online. Ilustrasi.
Foto: Antara/Olha Mulalinda
KPAI minta pemerintah siapkan pembelajaran dengan metode online. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengkhawatirkan penyebaran virus corona Covid-19 terhadap anak-anak. Selain mendesak pemerintah untuk meliburkan sekolah, KPAI juga memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah terkait perlindungan anak.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti memaparkan beberapa langkah yang dapat dilakukan. Selain mendesak untuk meliburkan sekolah, KPAI juga mendorong Kemdikbud, Kemenag, dan Dinas-dinas Pendidikan untuk meminta sekolah-sekolah menyiapkan pembelajaran jarak jauh atau menggunakan metode daring (online). Pembelajaran metode daring dilakukan selama sekolah diliburkan untuk jangka waktu tertentu.

Baca Juga

"Para guru tetap dapat memberikan penugasan dan melakukan penilaian jika dilakukan secara daring," ujar Retno dalam pernyataan resminya, Sabtu (14/3).

Menurut Retno wilayah dengan fasilitas pembelajaran daring terbatas bisa menggunakan aplikasi yang lebih mudah diakses. Misalnya menggunakan aplikasi WhatsApp dalam memberikan penugasan atau komunikasi tanya jawab kepada para siswanya.

Jika anak tidak memiliki telepon genggam, maka dapat bekerja sama dengan orangtuanya agar meminjamkan telepon genggamnya sementara waktu. "Hal yang penting harus dipastikan bahwa selama libur anak-anak memiliki kegiatan rutin yang positif, seperti bermain dan belajar," kata Retno.

Selain itu, KPAI juga mendorong pemerintah untuk menyiapkan rumah sakit rujukan khusus anak dan pelibatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Ini karena memperlakukan pasien anak positif corona berbeda dengan memperlakukan pasien dewasa. "Perlu diingat bahwa anak balita tidak mungkin diisolasi tanpa orang tuanya," ujar Retno.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement