Kamis 12 Mar 2020 22:16 WIB

Hadapi Pandemi Corona, Pemerintah Intensif Lacak Pasien

Mereka pun akan segera diisolasi jika memiliki gejala covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Personel Satgas Mobile COVID-19 memeriksa kondisi pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di ruang isolasi Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020).(Antara/Oky Lukmansyah)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Personel Satgas Mobile COVID-19 memeriksa kondisi pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di ruang isolasi Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020).(Antara/Oky Lukmansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi status pandemi virus corona, pemerintah akan semakin meningkatkan langkah pelacakan kontak dekat pasien positif corona. Setelah kontak ditemukan, maka mereka pun akan segera diisolasi jika memiliki gejala covid-19 sehingga tak menyebarkan virus ke orang terdekat lainnya.

"Kontak tracing harus dilakukan lebih kencang lagi dan berusaha mencari kasus positif kemudian kita isolasi agar tidak jadi sumber baru di masyarakat. Ini kita giatkan lagi," ujar Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/3).

Baca Juga

Menurutnya, pemerintah pun juga telah menerima laporan adanya peningkatan jumlah pasien PDP di berbagai daerah. Hal ini menjadi pintu bagi pemerintah untuk mencari kemungkinan adanya kasus positif baru lagi.

Dengan ditetapkannya status pandemi corona, seluruh negara di dunia pun akan meningkatkan kewaspadannya. Salah satunya dengan peninjauan kembali bebas visa kunjungan antarnegara.

Saat ini, pemerintah tengah menunggu kebijakan yang akan diambil oleh Kementerian Luar Negeri terkait bebas visa kunjungan ini. Sehingga kunjungan dari WNA ke Indonesia pun tak lagi mudah.

Selain itu, dengan peningkatan status menjadi pandemi ini, negara di berbagai belahan dunia akan menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri.

Kementerian Kesehatan pun juga disebutnya telah menyiapkan lebih dari 10 ribu peralatan kesehatan. Jumlah tersebut juga masih akan terus ditambah.

"Di beberapa kesempatan dari beberapa BUMN sudah bisa memastikan kita punya kurang lebih sekitar 15 juta masker. Tapi ini tentunya bukan suatu jumlah yang kita anggap kurang atau cukup," jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement