Rabu 11 Mar 2020 23:44 WIB

Sukabumi Belum Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa

Status belum ditetapkan meski gempa menghancurkan sebagian rumah di lima kecamatan.

Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu, dan petugas gabungan melakukan ebakuasi puing pada Rabu (11/3).(Republika/Riga Nurul Iman)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa pada Selasa (10/3) sore lalu, dan petugas gabungan melakukan ebakuasi puing pada Rabu (11/3).(Republika/Riga Nurul Iman)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Jawa Barat, belum menetapkan status tanggap darurat bencana pascagempa bumi berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR). Meski gempa tersebut mengakibatkan ratusan rumah dari lima kecamatan rusak.

"Kami belum menetapkan, tetapi petugas gabungan mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, TNI, Polri serta relawan sudah berada di lokasi untuk menanggulangi bencana sejak Selasa, (10/3)," kata Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono di Sukabumi, Rabu (11/3).

Baca Juga

Menurutnya, meskipun belum ada penetapan status tanggap darurat, tetapi petugas sudah melakukan berbagai penanggulangan untuk meringankan penderitaan warga terdampak bencana tersebut.

Langkah yang dilakukan dalam penanggulangan bencana ini mulai dari pendataan, assessment, mendirikan tenda di lokasi terdampak khususnya yang terdapat banyak warga mengungsi, hingga penyaluran bantuan darurat berupa selimut, perlengkapan mandi dan makanan.

Antisipasi kesimpangsiuran jumlah kerusakan dan korban semua data yang masuk dipusatkan di posko di Kantor Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal. Selain itu, kecamatan yang terdapat bangunan rusak disiagakan sejumlah personel baik BPBD, TNI maupun Polri. Hingga saat ini data sementara yang masuk jumlah rumah yang rusak mencapai 547 unit dengan rincian lima kecamatan yakni Parakansalak sebanyak tujuh unit, Kalapanunggal sebanyak 126 unit, Kabandungan 324 unit, Cidahu 36 unit, Warungkiara satu unit dan Cikidang tiga unit.

"Semua tim sudah bergerak sejak adanya laporan kerusakan bangunan dan hingga saat ini masih bersiaga di lokasi bencana untuk memberikan pelayanan kepada warga terdampak bencana," tambahnya.

Adjo mengatakan, selain memberikan bantuan di lokasi bencana, juga dirikan posko kesehatan dan mengerahkan sejumlah petugas medis untuk memantau kondisi kesehatan penyintas gempa bumi ini.

Sementara, warga yang rumahnya masuk dalam kategori rusak ringan dan sedang saat ini mulai memperbaiki dan membersihkan sisa puing bangunan.

Seperti Pepen Supendi warga Kampung Ciseupan, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal yang rumahnya rusak di beberapa bagian sudah mengevakuasi puing rumahnya yang roboh.

"Untuk diperbaiki kemungkinan membutuhkan biaya yang besar, sementara kami membersihkan dahulu debu dan puing yang berserakan. Kami pun berharap adanya bantuan perbaikan untuk rumah yang rusak," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement