Selasa 10 Mar 2020 16:55 WIB

Emil akan Bantu Rp 5 M ke Daerah yang Buat Command Center

Comand center salah satunta dimanfaatkan sebagai pusat koordinasi Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, akhirnya meresmikan Command Center, Selasa (10/3), yang bisa dimanfaatkan untuk koordinasi corona. Virus corona, (ilustrasi).
Foto: Republika
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, akhirnya meresmikan Command Center, Selasa (10/3), yang bisa dimanfaatkan untuk koordinasi corona. Virus corona, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, akhirnya meresmikan Command Center, Selasa (10/3). Tempat ini, salah satunya dimanfaatkan sebagai Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).

Peresmian tersebut dibalut ditandai dengan teleconference antara Ridwan Kamil dengan 27 kabupaten/kota terkait dengan penanganan dan pengendalian virus Covid-19 di masing-masing daerah.

Baca Juga

Kemudian, Ridwan Kamil yang didampingi Kadiskominfo Jabar Setiaji, Kadis Kesehatan Berli Hamdani memulai peresmian dengan menguji coba kecanggihan pusat kendali tersebut. “Ok, Google buka Command Center Jawa Barat,” katanya memberi perintah pada operator digital.

Kemudian, berbagai fitur terkait data pembangunan, hingga penggunaan anggaran dan data pemasukan pajak kendaraan secara real time. Setelahnya teleconference pun digelar yang diawali penyampaian informasi oleh Pemkab Indramayu, disusul Kabupaten Cirebon.

Menurut Ridwan Kamil, Command Center fungsinya dua. Yakni, bisa pada saat kepala daerah membutuhkan data, datang ke command center ini. Serta, ada standard operation procedure (SOP) bentuknya harian atau mingguan.

"Dimana data-data yang dianggap penting dan perlu diketahui oleh kepala daerah akan direkap dan disampaikan. Hari ini mengemuka memang masalah Covid-19," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, Command Center ini memiliki Fasilitas video cenference. Saat ini, di Jabar yang memiliki Command Center baru 40 persen.

"Sekarang baru ada 4 daerah, kan kalau Kota Bandung sudah punya saat saya jadi wali kota. Nah nanti semua ada. Yang akan membuat ini kami akan berikan bantuan dana masing-masing Rp 5 miliar," paparnya.

Sementara menurut Kadiskominfo Jabar Setiaji, fungsi Command Center ini memang cukup banyak. Selain terkait Covid-19 di dalamnya juga ada fungsi utama berkaitan dengan disaster.

"Karena kan kita ketahui Jabar itu daerah yang rentan bencana, makanya fungsi utama Command Center berkaitan dengan bencana," katanya.

Bahkan, kata dia, di Kota Bandung juga sudah punya video analitic, cctv yang sudah dilengkapi untuk menghitung atau mengcounting jumlah. Sehingga, semua bisa tahu titik-titik mana saja yang padat termasuk kerumunan masyarkat.

"Dan juga hal lain kita bisa mendeteksi mobil mobil mana yang belum bayar pajak," katanya.

Selain itu, kata dia, command center juga akan dilengkapi fiturnya dengan langsung mendapatkan notifikasi sehingga bisa meningkatkan pendapatan pajak.

"Kemudian kita juga memonitor berkaitan dengan media sosial trennya Seperti apa," katanya.

Termasuk, kata dia, laporan dari kota/kabupaten dimasukan ke dalam integreted sistem. Sehingga semua laporan bisa dimonitor lagi oleh masyarakat.

Command Center ini pun, kata dia, selain ada pusat komando juga ada ruang operasional jadi bisa bekerja di tempat ini. Kemudian ada ruang meeting dan wahana publik. "Kita akan buka tanggal 21 sekaligus dengan acaranya BPBD wahana publik itu. Juga ada studio, yang menginformasikan potensi Jabar," katanya.

Terkait waktu pembangunan Command Center,  menurut Setiaji, pengerjaannya sekitar  3 sampai 4 bulan. Nilai anggaran untuk kontruksinya sekitar Rp 4 miliar sekian sisanya untuk aplikasi dan peralatan.

Untuk Command Center kabupaten/kota, kata dia, untuk tahun lalu sudah dibangun di empat daerah. Tahun ini, ada sembilan yang saat ini sedang tahapan untuk ditenderkan setelah kemarin dari p harus diecek DED-nya (detail engineering design). "Tahun lalu kan kita sudah bikin DED-nya," katanya.

Setiaji menjelaskan, 9 daerah yang mendapatkan bantuan command center ini di antaranya ada di Kabupaten Bekasi, di Kabupaten Sukabumi dan lainnya.

"Bantuannya, lebih kepada infrastruktur, tempat dan kemudian sumber daya manusia (SDM)," katanya.

Untuk covid-19, kata dia, ada beberapa data informasi  yang sudah dimasukan ke dalam website khusus untuk covid. Di sana ada beberapa informasi mulai dari hoax hoax apa saja berkaitan dengan covid, terus kemudian status terkini mengenai penderita ataupun pasien covid.

"Terus kemudian hal-hal lain di sana juga ada informasi mengenai berita penanganan yang sudah dilakukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement